YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka menyemarakan Milad 108 Tahun Suara Muhammadiyah (SM), pada Selasa (15/8) digelar kegiatan tasyakuran bertempat di SM Tower and Convention Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri seluruh karyawan beserta anggota keluarga.
Dalam kegiatan tersebut tampak hadir Dewan Redaksi Suara Muhammadiyah HM Muchlas Abror, Direktur Utama PT Syarikat Cahaya Media (SCM) / SM, Deni Asy’ari, MA Dt Marajo, dan jajaran direksi.
Dalam pidatonya, Deni mengatakan bahwa 108 tahun yang ditorehkan SM merupakan perjalanan panjang bagi media cetak ini. Sebab tidak ada media sezamannya yang masih bertahan sampai detik sekarang. Semuanya telah tergilas oleh pesatnya kemajuan zaman.
“108 tahun bukan usia pendek. Kalau kita lihat sudah tidak ada media yang masih eksis, masih terbit, dan masih hidup yang sezaman SM. Alhamdulillah hingga hari ini media ini masih eksis, tidak hanya eksis, tapi juga tumbuh berkembang,” katanya.
Deni menyitir secercah pesan Almarhum Buya Prof H Ahmad Syafii Maarif, MA., PhD. Di mana pesan tersebut bermakna Suara Muhammadiyah telah mencapai keberhasilan dan puncak kejayaan SM setelah melewati tempo 1 abad.
“Apa yang disampaikan Almarhum Buya Syafii tentu bukan untuk berbangga ria. Tetapi sebagai cambuk kita ke depan. Karena hal yang lebih penting bukan apa yang kita lakukan kemarin. Tetapi yang perlu kita khawatirkan apa yang belum kita lakukan untuk masa depan,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Deni mengetengahkan makna usia 108 tahun SM. Baginya, kendati telah memasuki usia yang sudah sangat menua, akan tetapi bukan menjadi alasan bergerak maju. Bergerak membesarkan dan memajukan SM. Yakni sebagai salah satu warisan brilian Kiai Haji Ahmad Dahlan dan Haji Fachruddin.
“Bahwa tua bukan berarti tak bertenaga. Tetapi tua justru memberikan energi positif membawa kekuatan baru untuk berinovasi dan melakukan perubahan-perubahan ke depan,” tegasnya.
Pada saat yang bersamaan, Deni juga mengungkapkan makna dari Milad 108 tahun SM. Setidaknya ada 4 poin penting dari milad kali ini.
Pertama, gagasan visioner Kiai Haji Ahmad Dahlan. Gagasan ini sebagai inspiratif yang luar biasa. Di mana tahun 1915 masyarakat masih buta huruf, kondisi kehidupan tertinggal dan terbelakang. Tetapi, Kiai Haji Ahmad Dahlan memberanikan diri melahirkan majalah. Alhasil muncul kesadaran budaya membaca.
“Kalau hari ini orang menerbitkan majalah wajar. Tapi 1915, merdeka saja belum, tetapi Kiai Haji Ahmad Dahlan dan Haji Fachruddin menerbitkan majalah yang kulturnya belum mendukung saat itu. Tetapi akhirnya dengan ikhtiar dan kekuatan yang dilakukan tokoh Muhammadiyah ini, lambat laun orang-orang jadi suka gemar baca. Dan Majalah SM menjadi inspirasi banyak orang,” katanya.
Kedua, inovatif dan kreatif. Dengan kemampuan melakukan pengembaraan waktu lebih dari 1 abad, SM tampil berani melewati pelbagai zaman yang pelik dan tidak mudah. Tentu, itu semua merupakan pantulan dari pengejawantahan nilai-nilai inovatif dan kreatif. Sehingga Suara Muhammadiyah dapat bertahan kokoh hingga masa kini.
“Ini tentu tidak mungkin bisa bertahan kalau tidak ada kekuatan inovasi dan kreativitas daripada tokoh dan pendirinya,” ucapnya.
Ketiga, perjuangan. Mayoritas kejayaan diraih karena ada perjuangan. Semangat perjuangan itu telah diteladankan oleh para pendahulu. Nampak nyata dampak itu dirasakan sekarang, dengan melesatnya Suara Muhamamdiyah di abad kedua. “Tentu karena perjuangan, media ini bertahan hingga saat ini. Dan tentu masih banyak lagi semangat-semangat perjuangan SM oleh para tokoh dan pendahulu kita,” ujarnya.
Keempat, kekuatan ikhlas. Menurut Deni, orang Muhammadiyah memiliki jiwa ikhlas. Karena ikhlas menjadi kekuatan utama yang menjadikan SM tumbuh kembang bahkan tampil gagah di tengah kemajuan zaman dan tantangan-tantangan pelik dan superkompleks.
“Saya yakin, tingkat keberhasilan kita hari ini, saya lebih percaya kekuatannya sebenarnya bukan kekuatan kecerdasan dari kepala kita masing-masing. Tapi saya sangat yakin, bahwa keberhasilan SM hari ini bukan karena kecerdasan. Keyakinan saya hari ini keberhasilan SM karena kekuatan ikhlas dan tulusnya. Inilah yang menjadi cara dan jalan SM bisa mencapai puncak pada hari ini,” tandasnya.
Dalam kegiatan tersebut, juga dilaunching SM Residence Asri (bisnis baru di bidang properti perumahan) dan Kartu Peluncuran Kartu Pegawai Muhammadiyah: PT SCM. Juga diberikan penghargaan kepada karyawan terbaik.
Penghargaan ini diserahkan secara simbolis oleh Deni Asy’ari yang disaksikan oleh seluruh karyawan PT SCM / SM beserta anggota keluarga karyawan. Dan juga ada penampilan musik biola dari SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta dan tarian dari Madrasah Muallimaat Yogyakarta. (Cris)