MAKASSAR, Suara Muhammadiyah- Salah satu komitmen KH. Ahmad Dahlan ketika mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah seabad yang lalu, adalah mencerdaskan kehidupan masyarakat. Komitmen ini dimanifestasikan dengan mendirikan lembaga pendidikan yang terjangkau, berkualitas dan mampu membekali anak didiknya dengan ajaran etika dan akhlakul karimah. Tidak kalah pentingnya adalah pendidikan Muhammadiyah diarahkan untuk seluruh lapisan warganegara bangsa Indonesia.
Demikian pula dengan keberadaan Muhammadiyah Tello Baru, Kota Makassar. Pimpinan Cabang telah mendirikan kompleks Perguruan Muhammadiyah IDI, yang terletak sekitar Kompleks Perumahan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kelurahan Tello Baru, Kecamatan Panakkukang. Bangunan ini berada diatas tanah seluas ± 2.000 m2, yang terdiri dari seluas ± 500 m2 adalah tanah wakaf. Sekitar ± 1.500 m2 adalah tanah wakaf dari hasil pembebasan dari sumbangan warga Persyarikatan Muhammadiyah.
Menurut Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar, Gazali Abd. Rachman, di atas tanah tersebut saat ini berdiri bangunan SD Muhammadiyah IDI yang didirikan pada tahun 1974, SMP Muhammadiyah 11 yang didirikan pada tahun 1978 dan TK Aisyiyah IDI yang didirikan pada tahun 2022. SD Muhammadiyah IDI saat membina murid sebanyak ± 250 orang, SMP Muhammadiyah 11 membina murid sebanyak ± 150 orang sedangkan dan TK Aisyiyah IDI membina murid sebanyak ± 20 orang.
Ditambahkan bahwa yang unik dengan sekolah Muhammadiyah ini, dari seluruh jenjang tingkatannya juga membina murid-murid dari non-Muslim yang persentasenya diperkirakan sekitar ± 40 % dari keseluruhan murid. Ini juga menandakan bahwa Muhammadiyah memang berdiri sebagai rahmatan lil alamin, untuk semua umat manusia, tanpa memandang ras, suku dan agamanya.
Saat ini Pimpinan Cabang Tello Baru selaku institusi Persyarikatan Muhammadiyah yang mengelola Perguruan tersebut, berupa membebaskan sebidang tanah seluas ± 250 m2. Dimana posisinya agak menjorok masuk kelokasi tanah Komp. Perguruan Muhammadiyah IDI yang menyebabkan aktivitas murid-murid sekolah agak terganggu dan merusak pemandangan. “Karenanya diharapkan para dermawan untuk berpastisipasi dalam pembebasan tanah wakaf dimaksud”, tambah Ketua Panitia Pembebasan Lahan yang juga pengacara kondang di Makassar ini. (HFS)