YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Muhammadiyah memiliki konsistensi yang sangat tinggi dalam penerimaan dan pengakuan kepada Pancasila. Sebagai organisasi Muhammadiyah yang komponen dan strategis, untuk umat dan bangsa agar berkomitmen membangun Negara Pancasila dengan cara menggali, mengintegrasikan, mentransformasikan nilai-nilai keislaman dan nilai-nilai luhur keindonesiaan dalam kerangka Islam yang berkemajuan. Komitmen Muhammadiyah terhadap Pancasila secara tegas disusun dan dibahas dalam Muktamar Muhammadiyah 47 di Makasar.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., pada pengajian umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jum’at (18/08), mengingatkan tentang makna sebenarnya dari kemerdekaan, bahwa tidak hanya merupakan hak untuk hidup bebas dari penjajahan, tetapi juga tanggung jawab untuk membangun negara yang adil, sejahtera, dan bermartabat. Beliau menegaskan bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki peran penting dalam mewujudkan visi tersebut.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang berkemajuan juga turut serta untuk mengambil prakarsa-prakarsa positif agar indonesia dapat terus bersatu, berdaulat menjadi negara adil dan makmur. Selain itu, muhammadiyah juga memiliki prinsip-prinsip untuk menjaga Darul Ahdi wa Syahadah dengan kemerdekaan.
“Muhammadiyah memandang bahwa bentuk negara itu merupakan wilayah muamalah yang manusia diberikan kebebasan untuk bagaimana membangun kesepakatan atau kontrak-kontrak sosial, bagaimana bentuk negara terbaik yang menjadikan bangsa kita ini menjadi bangsa yang maju, bersatu, berdaulat, adil dan Makmur,” tuturnya.
Sambutan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini mengingatkan kita semua akan pentingnya menghargai keragaman dan menjaga persatuan dalam membangun bangsa. Semangat Darul Ahdi Wa Syahadah menjadi panggilan untuk terus bekerja menuju Indonesia yang lebih baik, dengan memegang teguh nilai-nilai kebangsaan. (Na)