YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Pusat Aisyiyah menyelenggarakan kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas). Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu (19/8) bertempat di Universitas Club (UC) Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Tema yang diusung yakni “Inklusi Dakwah Ekonomi Perempuan Berkemajuan.”
Turut hadir Ketua Umum PP Aisyiyah, Dr Apt Salmah Orbayinah, MKes, Ketua PP Aisyiyah, Dra Hj Latifah Iskandar, Ketua MEK PP Aisyiyah, Dr Utik Bidayati, SE., MM, Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi, SE., MBA, Kepala OJK DIY, Parjiman, Kepala Group Literasi dan Inklusi Keuangan OJK, M Ismail Riyadi, SE., MM, Guru Besar UGM Yogyakarta, Prof Dr Ir Ali Agus, DAA, DEA., IPU., ASEAN Eng, Founder, Konseptor & Tenaga Ahli G2R Tetrapreneur, Rika Fatimah PL., ST., MSc., PhD, dan seluruh peserta rakernas lainnya.
Dalam sambutannya, Utik mengatakan mengapresiasi atas diselenggarakannya kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting karena menjadi ajang untuk memperkuat tali silaturahmi antar pimpinan dan anggota MEK PP Aisyiyah di seluruh tanah air.
“Hari ini kita bisa bertemu, saling silaturahmi dalam rangka rakernas MEK PP Aisyiyah. Agenda ini merupakan agenda awal dalam masa kepemimpinan kami di PP Aisyiyah maupun di seluruh wilayah, cabang, dan ranting tahun 2022-2027. Ajang rakernas merupakan ajang kami bertemu, berkoordinasi, dan berkonsolidasi,” katanya.
Utik menjelaskan tema dari rakernas ini merupakan manifestasi dari komitmen dakwah ekonomi Aisyiyah dalam mendukung kebijakan dan program inkluasi ekonomi perempuan. Hal itu dengan cara memperluas akses dan kesempatan perempuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi di bidang keuangan, kewirausahaan, ketenagakerjaan maupun ketahanan pangan keluarga.
“Tema ini diambil menjadi satu dari amanah Muktamar Aisyiyah. Di mana kita perempuan memiliki tanggung jawab, khususnya di dalam memberdayakan perempuan dari konteks ekonomi,” ujarnya.
Pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi menjadi agenda strategis yang akan dijalankan. Mengingat dalam era saat ini begitu masifnya perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan berubah. Perkembangan itulah membuat MEK PP Aisyiyah menggeliatkan program-program pemberdayaan yang sangat tepat sasaran dan dirasakan langsung manfaatnya bagi perempuan Indonesia, khususnya perempuan Aisyiyah.
“Agenda ini kami selenggarakan dengan berkolaborasi bersama beberapa pihak. Kami menyadari kebutuhan untuk memberdayakan perempuan khususnya di bidang ekonomi terlebih di masa perkembangan teknologi semakin cepat dan berbuah setiap saat. Maka kami perlu antisipasi dengan baik,” jelasnya.
Oleh karenanya, Utik mendorong MEK PP Aisyiyah agar dapat merancang program kerja selama lima tahun ke depan. Salah satunya lewat program literasi keuangan untuk memperkuat dan membangun pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi. Selain itu, beberapa program utama dari MEK PP Aisyiyah menurut Utik setidaknya ada 4. (1) pengembangan UMKM. (2) koperasi dan lembaga keuangan mikro (3) penguatan ketahanan pangan (4) melindungi pekerja informal, migran yang sudah purna.
“Tujuan utamanya adalah untuk membantu mengatasi masalah kemiskinan, memperbaiki taraf hidup dan meningkatkan kesejahteraan keluarga,” ucapnya.
Rakernas ini akan memfasilitasi proses konsolidasi dan koordinasi program antara pimpinan MEK Aisyiyah di tingkat pusat dengan pimpinan di tingkat wilayah. Adapun utusan wilayah yang hadir pada Rakernas kali ini berjumlah 81 peserta yang berasal dari 29 provinsi di Indonesia. (Cris)