MEDAN, Suara Muhammadiyah – Ditabuhnya alat musik Batak Toba, Taganing oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Ketua Umum PP IPM Nashir Efendi dan Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Prof. Dr. Agussani, MA, Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) ke-23 resmi dibuka.
Joko Widodo sangat mengapresiasi atas terselenggaranya Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang di adakan di Medan, Sumatera Utara (19/8). Jokowi rela menunda keberangkatannya ke Afrika karena rasa rindu kepada IPM. Jadi, dengan kehadirannya pada Muktamar IPM ini dapat mengobati kerinduannya.
“Saya ingat terakhir bertemu langsung dengan Ikatan Pelajar Muhammadiyah pada tahun 2008 di Sidoarjo saat Muktamar IPM ke 21. Jadi begitu ada undangan dari IPM akan Muktamar , saya mengatur waktu yang seharusnya hari ini berangkat ke Afrika, tapi karena ada Muktamar IPM berangkatnya saya undur besok”. Ujarnya
Presiden Jokowi menyoroti pentingnya era digital dan peran teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Dimana dunia saat ini dilanda distrupsi teknologi utamanya teknologi digital. Di era ini seluruh aktivitas dapat dilakukan melalui smartphone. Jadi kehadiran smartphone menjadi sangat penting pada era digital ini.
“Zaman sekarang adalah zamannya anak muda, di mana teknologi digital dan smartphone telah mengubah cara berinteraksi, belajar, dan beraktivitas. Dalam era ini, berbagai aktivitas seperti melihat menu di restoran lewat QR Code, belajar melalui platform digital, berbelanja di pasar online, memesan kendaraan secara digital, bahkan pembayaran dengan QRIS telah menjadi hal yang umum”. Katanya.
Jokowi menyampaikan, memang semua yang serba digital ini membuat generasi muda lebih unggul, karena memang tumbuh di era digital, jadi dari awal sudah native digital.
“Pelajari, kuasai, kembangkan dan manfaatkan semuanya untuk kesejahteraan umat sehingga menjadi generasi tangguh yang bukan hanya menguasai IPTEK, tapi juga memiliki budi pekerti luhur, memiliki moral yang baik serta memperjuangkan kebenaran dan kemanusiaan”. Pesannya
Oleh karena itu, jokowi mengharapkan pelajar Muhammadiyah menjadi teladan generasi muda muslim yang berkemajuan dan berpengetahuan.
“Nilai sekolah 10 tidak ada gunanya apabila moralnya 0, kalau budi pekertinya tidak baik.” ucapnya
Di akhir sambutannya, Jokowi ucapkan selamat kepada seluruh peserta Muktamar dan dengan mengucap “Bismillahirrahmaanirrahiim” acara Muktamar IPM ke-23 resmi dibuka. (Fir/Dann)