Pembangunan Berkelanjutan dalam Al-Qur’an dan Hadits
Oleh : Rizal Bahara, STP, MM
Dalam Islam, alam dan lingkungan dianggap sebagai tanda kebesaran Allah dan amanat yang harus dijaga oleh manusia. Konsep ini tercermin dalam banyak ayat Al-Qur’an yang menunjukkan ciptaan alam dan keajaibannya, serta tanggung jawab manusia sebagai khalifah (pengurus) di bumi untuk menjaga dan memelihara alam.
Contoh ayat: “Dan tidak ada suatu binatang melata di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Allah mengetahui tempat berdiamnya dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (Qur’an, Surah Hud, 11: 6)
Keseimbangan
Islam menekankan pentingnya keseimbangan dalam segala aspek kehidupan. Termasuk dalam hal pemanfaatan sumber daya alam dan ekonomi. Pemanfaatan sumber daya tersebut harus dilakukan dengan proporsional dan tidak berlebihan, sehingga tidak merusak keseimbangan alam.
Contoh ayat: “Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Qur’an, Surah Al-A’raf, 7: 31)
Keadilan Sosial
Konsep keadilan sosial dalam Islam mendorong distribusi kekayaan dan sumber daya secara adil. Hal ini mencakup aspek ekonomi, sosial, dan politik. Pengurangan kesenjangan sosial dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tujuan penting dalam pembangunan berkelanjutan.
Contoh ayat: “Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qur’an, Surah Al-Maidah, 5: 8)
Tanggung Jawab terhadap Generasi Mendatang
Islam mengajarkan tanggung jawab manusia terhadap generasi mendatang. Prinsip ini sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan yang menekankan keberlanjutan dan kesejahteraan bagi generasi yang akan datang.
Contoh hadis: Rasulullah SAW bersabda: “Jika kiamat tiba dan salah seorang di antara kamu memegang pucuk kurma dalam tangannya, maka jika dia bisa menanamkannya sebelum terjadi kiamat, hendaklah dia menanamkannya.” (HR. Ahmad)
Meskipun konsep pembangunan berkelanjutan tidak secara langsung disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits, prinsip-prinsip yang dianut oleh Islam mencerminkan nilai-nilai yang mendukung pembangunan yang seimbang, berkelanjutan, dan adil.
Para ulama dan cendekiawan Muslim juga telah merumuskan pandangan tentang bagaimana prinsip-prinsip ini dapat diaplikasikan dalam konteks pembangunan modern.
Berikut beberapa hadis lain yang juga relevan dengan konsep pembangunan berkelanjutan:
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa menanam pohon atau menanam benih, lalu ada makhluk hidup yang memakannya, maka bagi orang yang menanam itu akan dianggap sebagai sedekah.” (HR. Bukhari)
Rasulullah SAW bersabda: “Jika hari kiamat tiba sedangkan di tanganmu ada bibit (tanaman), lalu kamu bisa menanamkannya, maka tanamlah.” (HR. Ahmad)
Dalam sebuah hadits yang panjang, Rasulullah SAW mengingatkan tentang keharusan menjaga air dan tidak memboroskannya, meskipun berada di tepi sungai yang mengalir deras.
Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada seorang muslim pun yang menanam atau menanamkan sesuatu, lalu makhluk hidup atau burung yang makan dari itu, melainkan itu akan dihitung sebagai sedekah baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW melarang membakar semak-semak atau pepohonan.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah SAW melarang pemborosan dalam makanan dan minuman, meskipun berada di tepi sungai yang mengalir.
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang memakan makanan, lalu mengucapkan ‘alhamdulillah’ (segala puji bagi Allah), maka Allah akan berkah pada makanan tersebut.” (HR. Abu Dawud)
Meskipun tidak secara khusus menyebutkan pembangunan berkelanjutan, hadits-hadits ini menegaskan pentingnya menjaga dan mengelola sumber daya alam dengan bijak. Prinsip-prinsip ini sejalan dengan nilai-nilai pembangunan berkelanjutan yang menekankan tanggung jawab kita terhadap lingkungan, generasi mendatang, dan keadilan sosial.
Rizal Bahara, STP, MM, Mahasiswa Doktoral Ilmu Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan IPB