Oleh: Dr. Asep Setiawan
Pada kesempatan yang baik ini, marilah kita mengenang sebuah perjalanan panjang dari sebuah media massa yang telah menjadi bagian integral dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, yaitu Majalah Suara Muhammadiyah. Majalah yang tidak hanya menjadi sumber informasi, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam sebagai warisan budaya gerakan dakwah Muhammadiyah.
Sejak zaman pra kemerdekaan, Majalah Suara Muhammadiyah telah menjelma menjadi tonggak sejarah yang abadi. Sebagai salah satu media massa tertua yang masih terbit hingga saat ini, majalah ini membawa kita dalam perjalanan melintasi waktu, menghubungkan kita dengan akar-akar perjuangan dan dakwah dalam gerakan Muhammadiyah. Dengan penuh kekhasan, majalah ini tak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga memperkaya batin kita dengan rubrik agama yang hadir sebagai cahaya dalam kegelapan.
Lewat majalah ini, para founding father Muhammadiyah telah menggoreskan jejak dakwah bil Qalam, mengukir sejarah pencerahan dalam bentuk tulisan yang menjadi pijakan bagi gerakan kebudayaan Muhammadiyah. Inilah nilai sejarah yang patut kita junjung tinggi, jejak dakwah yang dilakukan dengan pena sebagai senjata. Kini, Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah bersama Suara Muhammadiyah telah menghadirkan deklarasi yang bermakna, menjadikan hari lahir Suara Muhammadiyah sebagai Hari Pers Muhammadiyah. Hal ini mengingatkan kita untuk tidak pernah melupakan dan kehilangan jejak-jejak perjuangan dakwah yang telah ditinggalkan.
Majalah Suara Muhammadiyah bukan hanya sekadar media, tetapi juga pusaka sejarah yang menghubungkan kita dengan akar gerakan dakwah Muhammadiyah. Dalam abad ke-2, gerakan pencerahan melalui media semakin mendunia di kalangan Muhammadiyah. Suara Muhammadiyah sebagai pelopor memberikan inspirasi penting bagi media-media lain di berbagai wilayah dan daerah. Dengan begitu, nilai-nilai perjuangan dan pencerahan gerakan Muhammadiyah tersebar luas, menembus batas ruang dan waktu.
Namun, tidak hanya sebagai penghubung sejarah, kami berpandangan bahwa Majalah Suara Muhammadiyah juga seharusnya diakui sebagai heritage atau warisan budaya yang bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga spiritual. Diperlukan langkah taktis dan strategis untuk memberikan pengakuan nasional dan internasional atas pentingnya majalah ini dalam mengisi jalan perjalanan bangsa.
Pada kesempatan yang baik ini, marilah kita mengenang sebuah perjalanan panjang dari sebuah media massa yang telah menjadi bagian integral dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, yaitu Majalah Suara Muhammadiyah. Majalah yang tidak hanya menjadi sumber informasi, tetapi juga memiliki makna yang lebih dalam sebagai warisan budaya gerakan dakwah Muhammadiyah.
Sejak zaman pra kemerdekaan, Majalah Suara Muhammadiyah telah menjelma menjadi tonggak sejarah yang abadi. Sebagai salah satu media massa tertua yang masih terbit hingga saat ini, majalah ini membawa kita dalam perjalanan melintasi waktu, menghubungkan kita dengan akar-akar perjuangan dan dakwah dalam gerakan Muhammadiyah. Dengan penuh kekhasan, majalah ini tak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga memperkaya batin kita dengan rubrik agama yang hadir sebagai cahaya dalam kegelapan.
Lewat majalah ini, para founding father Muhammadiyah telah menggoreskan jejak dakwah bil Qalam, mengukir sejarah pencerahan dalam bentuk tulisan yang menjadi pijakan bagi gerakan kebudayaan Muhammadiyah. Inilah nilai sejarah yang patut kita junjung tinggi, jejak dakwah yang dilakukan dengan pena sebagai senjata.
Kini, Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah bersama Suara Muhammadiyah telah menghadirkan deklarasi yang bermakna, menjadikan hari lahir Suara Muhammadiyah sebagai Hari Pers Muhammadiyah. Hal ini mengingatkan kita untuk tidak pernah melupakan dan kehilangan jejak-jejak perjuangan dakwah yang telah ditinggalkan.
Majalah Suara Muhammadiyah bukan hanya sekadar media, tetapi juga pusaka sejarah yang menghubungkan kita dengan akar gerakan dakwah Muhammadiyah. Dalam abad ke-2, gerakan pencerahan melalui media semakin mendunia di kalangan Muhammadiyah. Suara Muhammadiyah sebagai pelopor memberikan inspirasi penting bagi media-media lain di berbagai wilayah dan daerah. Dengan begitu, nilai-nilai perjuangan dan pencerahan gerakan Muhammadiyah tersebar luas, menembus batas ruang dan waktu.
Namun, tidak hanya sebagai penghubung sejarah, kami berpandangan bahwa Majalah Suara Muhammadiyah juga seharusnya diakui sebagai heritage atau warisan budaya yang bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga spiritual. Diperlukan langkah taktis dan strategis untuk memberikan pengakuan nasional dan internasional atas pentingnya majalah ini dalam mengisi jalan perjalanan bangsa. Oleh karena itu, Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah dan Suara Muhammadiyah telah bersama-sama menginisiasi diskusi tentang usulan Majalah Suara Muhammadiyah sebagai Warisan Budaya.
Majalah Suara Muhammadiyah, sebuah harapan yang mengilhami dalam tengah dinamika media nasional Indonesia, baik sebelum maupun sesudah kemerdekaan.
Sejarah media massa di Indonesia adalah cermin perjuangan dalam menyampaikan gagasan, menegakkan kebenaran, dan membentuk opini publik. Di tengah zaman yang penuh dinamika dan perubahan, Majalah Suara Muhammadiyah muncul sebagai suara yang tidak hanya bermakna untuk gerakan Muhammadiyah itu sendiri, tetapi juga bagi perjalanan sejarah media nasional kita.
Sebelum kemerdekaan, ketika negeri ini masih terikat oleh belenggu kolonialisme, Majalah Suara Muhammadiyah hadir sebagai sebuah cahaya dalam kegelapan. Dalam zaman yang belum begitu mengenal kemajuan teknologi, majalah ini berhasil menyampaikan pesan-pesan perjuangan, nilai-nilai agama, dan gagasan-gagasan kebangsaan kepada masyarakat. Majalah Suara Muhammadiyah menjadi bukti bahwa media bukan hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga senjata dakwah yang memiliki kekuatan menggerakkan perubahan.
Seiring dengan perjuangan kemerdekaan, Majalah Suara Muhammadiyah tetap mempertahankan eksistensinya sebagai media yang membawa suara kebenaran. Setelah merdeka, media nasional mengalami perubahan dan tantangan baru. Majalah Suara Muhammadiyah tidak hanya menjadi saksi sejarah, tetapi juga menjadi pengingat akan perjuangan dan komitmen dalam menghadapi dinamika media yang semakin kompleks.
Dalam perjalanannya, Majalah Suara Muhammadiyah tetap menjadi cahaya pencerahan. Rubrik agama yang dihadirkan di dalamnya membawa nilai-nilai spiritual dan pandangan keagamaan yang menjadi pedoman bagi masyarakat. Majalah ini tidak hanya sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga memberikan inspirasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Pada kesempatan yang berharga ini, mari kita bahas mengenai pentingnya posisi Majalah Suara Muhammadiyah di tengah dinamika sektor media yang hidup dan beragam di Indonesia. Seperti yang telah kita ketahui, sektor media di Indonesia berkembang dengan pesat, dengan ribuan outlet media yang beroperasi di berbagai platform. Pada tahun 2017, Dewan Pers memperkirakan bahwa jumlah media di Indonesia mencapai 47.000 outlet, termasuk media cetak, radio, televisi, dan media daring. Ini adalah gambaran yang menunjukkan betapa beragamnya media di Indonesia.
Namun, dalam keragaman tersebut, posisi Majalah Suara Muhammadiyah tetap memiliki makna dan peran yang tak tergantikan. Di tengah berbagai media yang hadir dengan segala inovasinya, Majalah Suara Muhammadiyah menonjol sebagai sumber informasi yang memiliki kekhasan dan nilai-nilai yang dipegang teguh. Majalah ini menjadi suara yang menggambarkan nilai-nilai Islam moderat, keragaman budaya, serta kontribusi Muhammadiyah dalam membentuk masyarakat yang lebih baik.
Indonesia saat ini juga menyaksikan fenomena munculnya konglomerasi media, di mana terdapat 12 kelompok media utama yang memegang peranan penting dalam menyajikan informasi. Meskipun begitu, Majalah Suara Muhammadiyah tetap mempertahankan kedudukannya dengan keunikan yang dimilikinya. Di dalam kelompok media yang mungkin lebih besar dan beragam, Suara Muhammadiyah menghadirkan perspektif yang khas, membawa informasi yang mendalam, berimbang, dan mengedepankan nilai-nilai moral serta etika.
Dalam era di mana informasi mudah tersebar melalui berbagai platform media, Majalah Suara Muhammadiyah menjadi panduan yang bermakna bagi kita. Konten yang dihadirkan bukan hanya sekadar berita, tetapi juga pandangan dan analisis yang dapat membantu kita memahami isu-isu penting dalam masyarakat, agama, dan budaya. Dalam menghadapi tantangan konglomerasi dan beragamnya media lainnya, Suara Muhammadiyah tetap hadir sebagai suara yang memberi pencerahan dan inspirasi.
Mari kita apresiasi dan dukung terus peran penting yang dimainkan oleh Majalah Suara Muhammadiyah dalam mewujudkan masyarakat yang lebih sadar informasi, lebih peduli terhadap nilai-nilai moral, dan lebih terarah dalam menjalani kehidupan. Mari kita jadikan Majalah Suara Muhammadiyah sebagai sumber rujukan yang dapat membantu kita mendalami isu-isu penting, serta menjaga persatuan dan toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam dinamika media nasional Indonesia, Majalah Suara Muhammadiyah tidak pernah lepas dari perhatian. Sebagai pelopor gerakan pencerahan lewat media di kalangan Muhammadiyah, majalah ini memberikan inspirasi bagi media-media lain yang hadir di berbagai wilayah dan daerah. Majalah Suara Muhammadiyah adalah bukti nyata bahwa media tidak hanya sekadar menciptakan informasi, tetapi juga membentuk opini, menyuarakan kebenaran, dan menggerakkan semangat perubahan.
Marilah kita jadikan naskah perjuangan dan keteladanan yang terkandung dalam Majalah Suara Muhammadiyah sebagai inspirasi dalam menghadapi dinamika media nasional yang terus berkembang. Kita patut bangga memiliki media yang tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membangun karakter dan semangat perubahan dalam masyarakat.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin mengajak kita semua untuk merenungkan dan mengapresiasi peran penting yang dimainkan oleh majalah “Suara Muhammadiyah” dalam tetap eksis di tengah-tengah perkembangan pesat media massa di Indonesia, terutama dalam era ekosistem digital yang semakin kompleks.
Dalam dunia yang terus berubah dan terkoneksi secara global, informasi menjadi sebuah komoditas yang amat berharga. Teknologi digital telah merubah paradigma komunikasi, memungkinkan informasi dapat diakses dengan cepat dan mudah oleh siapa saja, di mana saja. Namun, bersamaan dengan kemajuan teknologi ini, datang juga tantangan besar dalam mempertahankan eksistensi dan relevansi media tradisional, termasuk majalah.
Majalah “Suara Muhammadiyah” telah memberikan teladan yang luar biasa dalam menghadapi tantangan tersebut. Dalam era di mana berita dapat dengan cepat tersebar melalui platform media sosial dan aplikasi berita online, “Suara Muhammadiyah” tetap teguh dalam misi penyampaiannya sebagai saluran komunikasi yang mendalam dan terpercaya.
Satu hal yang perlu kita ingat adalah bahwa kualitas dan keakuratan informasi masih merupakan hal yang paling penting. Majalah ini telah menunjukkan komitmennya untuk menyajikan informasi yang dapat diandalkan, terverifikasi, dan mendalam. Hal ini memberikan nilai tambah yang signifikan di tengah-tengah banyaknya informasi yang tidak terverifikasi dan kadang-kadang menyesatkan di dunia digital.
Tidak hanya menjadi sumber informasi, majalah “Suara Muhammadiyah” juga berperan sebagai wahana berpikir kritis dan refleksi. Isu-isu yang diangkat dalam majalah ini seringkali lebih mendalam, memberikan sudut pandang yang lebih luas, dan mendorong kita untuk berpikir lebih mendalam tentang berbagai hal dalam kehidupan kita. Ini adalah nilai yang tidak boleh diremehkan dalam era informasi cepat dan dangkal.
Di zaman di mana hal-hal tradisional terkadang terpinggirkan oleh gemuruh teknologi digital, keberadaan majalah “Suara Muhammadiyah” adalah bukti bahwa nilai-nilai keilmuan, kebenaran, dan daya kritis tetap relevan. Di sinilah perlu dukungan terhadap majalah ini sebagai wadah penting dalam mendukung perkembangan positif bangsa dan umat.
Dewan Pers memberikan apresiasi kepada upaya ini, mengakui pentingnya menjaga dan merawat warisan budaya seperti Majalah Suara Muhammadiyah. Langkah ini juga menjadi bukti nyata bahwa perjuangan dakwah masih terus berlanjut dalam bentuk yang relevan dengan perkembangan zaman.
Terima kasih kepada Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah serta Suara Muhammadiyah yang telah bersama-sama menjaga api perjuangan ini tetap menyala. Semoga semangat dakwah yang terpancar melalui Majalah Suara Muhammadiyah senantiasa hadir dalam setiap langkah perjuangan bangsa Indonesia.
Dr. Asep Setiawan, Anggota Dewan Pers