UMM Kembangkan Agrosiwata di Pasuruan
PASURUAN, Suara Muhammadiyah – Kontribusi demi kontribusi dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Salah satunya yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Sujono, M.Kes. dan timnya. Di sepanjang 2023, mereka mengembangkan agrowisata berbasis ternak dan ikan. Program ini juga berupaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa dalam mewujudkan desa mandiri dan sejahtera. Adapun kegiatan ini merupakan program yang mendapatkan pendanaan dari Kemendikbud-Dikti periode 2023 dilaksanakan di desa Sumbergedang, kecamatan Pandaan, Pasuruan.
Sujono, sapaanya, menjelaskan bahwa pengabdian ini sangat tepat karena desa Sumbergedang memiliki potensi yang bagus namun belum digarap dengan maksimal. Misalknya kondisi alam yang hijau dan sejuk karena letaknya di sekitar pegunungan. Begitupun dengan sumber air mengalir sepanjang tahun serta jembatan Talang Abang sengan panjangan sekitar 200 meter.
“Sebenarnya, sebelum pandemi Covid, Desa ini memiliki destinasi wisata tamabn bungan Adns Fridaus dan Talang Abang. Namun sayang, destinasi ini tutup karena sepi. Jadi kami mencoba untuk menghidupkannya kembali dengan memberikan sentuhan berbeda,” tegasnya.
Koordinator asisten rektor UMM itu melanjutkan, potensi lain yang bisa dikembangkan yakni ternak domba yang saat ini diurus oleh Kelompok Ternak Mendo Membumi dan usaha ikan hias yang ditangani oleh Kelompok Tani Ikan. Sayangnya, mereka menemui masalah di pakan akrena mereka belum mampu memproduksi pakan penguat sendiri. Sehingga peternak harus mengandalkan pakan pabrikan yang mahal.
Ia mengatakan, akan ada tiga tahap dalam tiga tahun yang akan mereka lakukan. Tahun pertama yakni pemberdayaan ternak domba dan ikan hias. Tahun kedua menghidupkan agrowisata desa melalui penataan wisata arung sungai melewati jembatan Talang Abang dan membangun taman bunga.
“Tahun ketiga yakni penataan UMKM kelompok kuliner yang akan mem-backup agrowisata desa Sumbergedang. UMKM kuliner yang khas Desa Sumbergedang adalah minuman beras kencur dan aneka kripik dari bahan lokal. Mereka juga akan diajari tentang pembukuan dan pemasaran berbasis digital,” jelasnya.
Pada tahun pertama ini, Sujono dan timnya tengah mengajari pra peternak cara membuat formula pakan ternak domba dan ikan melalui mesin pencacah dan penepung multiguna. Selain itu juga mengajari cara pencegahan dan penangan peyakit ternak serta ikan. Melalui program-program itu, diharapkan para peternak bisa menekan biaya perawatan serta meningkatkan pendapatan. Sekaligus untuk mempersiapkan kegiatan agrowisata di desa Sumbergedang. (diko)