YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Mata pelajaran Al Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (ISMUBA) menjadi penciri khas bagi sekolah/madrasah Muhammadiyah. Berbagai usaha untuk meningkatkan kompetensi para guru ISMUBA pun senantiasa dilakukan agar pembelajaran ISMUBA semakin berkualitas.
Berkenaan dengan hal tersebut Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) PDM Kota Yogyakarta mengadakan Diklat Penyusunan Modul Ajar ISMUBA bagi guru ISMUBA SD dan SMP/MTs Muhammadiyah se-Kota. Kegiatan tersebut dilaksanakan Selasa (29/8) di Gedung PDM Kota Yogyakarta. Tema yang diusung yakni “Pembelajaran Yang Menyenangkan Menuju ISMUBA Berkemajuan.”
Dengan diikuti sejumlah 70 peserta, salah satu tujuan utamanya adalah untuk menanamkan pemahaman kurikulum ISMUBA secara Holistik-integratif yang berpola Kurikulum Merdeka dan implementasinya di Sekolah/Madrasah Muhammadiyah.
Dalam sambutan pembukaan ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kota Yogyakarta Dr. H. Ishafit, M.Pd. mengatakan bahwa pelajaran ISMUBA bukan hanya merupakan ilmu pengetahuan yang hanya cukup dimengerti dan dipahami namun harus menjadi perilaku dan pembiasaan bagi guru dan siswa serta warga sekolah/madrasah Muhammadiyah.
Menurut Ketua PDM Kota Yogyakarta H Aris Madani, SPdI menuturkan bahwa Muhammadiyah memiliki tradisi pendidikan yang kuat dengan cor pendidikan ISMUBA. Hal itu agar guru ISMUBA dapat dijadikan model bagi guru yang lain dan menjadi teladan bagi peserta didik.
“Oleh karena itu, karena ini sudah merupakan ciri khas Muhammadiyah, maka yang ciri khas itu harus punya nilai lebih,” katanya.
Aris mengingatkan kepada guru ISMUBA agar melek dengan aneka perubahan zaman yang terjadi, khususnya perubahan di bidang kurikulum. Dirinya mendorong guru ISMUBA harus mampu berlaku adaptif dan inovatif.
“Cepat-cepat beradaptasi menyesuaikan keadaan, termasuk bagaimana kita membuat modul ajar yang sebaik-baiknya. Monggo bapak-ibu nanti melalui diklat ini harapan kami ada inovasi-inovasi bagaimana kita melakukan pembelajaran ISMUBA itu sehingga lebih menyenangkan dan anak-anak menjadi senang di dalam mengikuti pembelajaran ISMUBA tersebut,” jelasnya.
Diklat ini, menghadirkan narasumber utama yakni Wakil ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM DIY Dr MHD. Lailan Arqom, MPd. Dalam penyampaian materinya “Memahami Kurikulum Ismuba Holistik Integratif Berbasis Kurikulum Merdeka” Laelan Arqam menjelaskan tentang dinamika pembelajaran ISMUBA. Dirinya menekankan agar pembuatan modul ajar disesuaikan dengan buku yang telah diterbitkan oleh Majelis Dikdasmen dan PNF PP Muhammadiyah. Hal tersebut juga termasuk bagian dari garis kebijakan PDM Kota Yogyakarta.
Penyusunan modul ajar untuk jenjang SMP/MTs dipandu oleh Dr. H. M. Joko Susilo, M.Pd., sedangkan untuk jenjang Sekolah Dasar dipandu oleh H. Ahmadi Sholikhin, S.Pd.I., M.Pd.I dari Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kota Yogyakarta.
Menutup kegiatan tersebut, Wakil Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kota Yogyakarta Drs H Daelami berharap agar modul yang telah disusun bersama ini benar-benar dapat digunakan di seluruh sekolah/madrasah Muhammadiyah khususnya di jenjang SD dan SMP/MTs Muhammadiyah Kota Yogyakarta. (Thobirin/Cris)