SLEMAN, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah dr H Agus Taufiqurrahman, SpS., MKes, menghadiri kegiatan pengajian rutin Ahad Wage Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Moyudan. Kegiatan tersebut dilaksanakan Ahad (6/8) bertempat di GOR Futsal Karangajir Sumberarum Moyudan dalam rangka songsong Musyawarah Cabang PCM dan PCA Moyudan.
Dalam tausyiyahnya, Agus mengingatkan kepada jamaah mengenai keutamaan bersedekah. Pada saat bersamaan juga memberikan gambaran tentang pentingnya sedekah dalam kemajuan Muhammadiyah. Beliau juga memberikan contoh bagaimana K.H Ahmad Dahlan pada masa silam menyedekahkan harta, tenaga, dan pemikirannya untuk kemajuan bangsa Indonesia di masa pra-merdeka.
Salah satu pemikiran beliau yang melandasi dalam beramal atau etos sosial adalah Al- Quran surat al-maun. Surat ini yang menjadi buah pemikiran K.H. Ahamad Dahlan dan menjadi ide penggerak Muhammadiyah selama bertahun – tahun.
Teologi al – maun yang digagas dan dikembangkan oleh K.H Ahmad Dahlan berhasil membawa gerakan Muhammadiyah membebaskan kaum lemah dari ketertindasannya. Wujud konkretnya dengan adanya pendirian panti asuhan, rumah sakit, lembaga – lembaga pendidikan dan lembaga sosial lainnya. Sampai saat ini lembaga – lembaga tersebut sudah tersebar luas di seluruh tanah air bahkan hingga kancah internasional.
Selain itu beliau juga menceritakan kisah inspiratif tentang tukang sol sepatu dan juga kisah dari juragan tanah. Di mana dalam kisah tersebut terdapat pesan yang mendalam bahwa rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita tidak hanya berupa harta saja, akan tetapi bisa hal yang lain, termasuk kesehatan dan ketentraman dalam menjalani kehidupan.
Agus berpesan kepada jamaah terkhusus PCM dan PCA Moyudan untuk selalu bejuang dalam keikhlasan. “Semoga Musycab kali ini menjadi suatu titik untuk menjadi lebih baik lagi dalam berjuang di Muhammadiyah dan selalu mengedepankan akan keikhlasan dalam berjuang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Agus juga memberi gambaran kiprah dan prestasi Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam kancah nasional maupun internasional dalam berbagai bidang sebagai inspirasi. Selain itu beliau juga menyampaikan bahwa kesuksesan tersebut dapat dicapai karena keikhlasan para kader dalam berjuang di Muhammadiyah, sebagaimana yang dicontohkan oleh pendiri Muhammadiyah. Agus juga mendorong agar para pimpinan yang menjalankan amanah kemimpinan di Muahmmadiyah harus memiliki jiwa ikhlas yang autentik.
Setelah tausiyah selesai acara dilanjutkan dengan pentasyarufan zakat dan sedekah oleh lazisMu Moyudan ke anak – anak yang berada di Sumberarum. Pentasyarufan tersebut merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap pengajian ahad wage sebagai bentuk aktualisasi dari gerakan teologi al – maun dan juga sebagai dukungan untuk menunjang kemajuan pendidikan. Pentasayarufan zakat dan sedekah tersebut menjadi acara penutup pengajian ahad wage sekaligus mengakhiri rangkaian pengajian tersebut. (nurul/nw)