JAKARTA, Suara Muhammadiyah- 30 Agustus 2023, Menteri Perdagangan Republik Indonesia; Zulkifli Hasan, di acara Rakernas / Temu Bisnis Lembaga Pengembang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LP – UMKM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Prof Hamka Jakarta, Rabu (30/8) meminta, peran Muhammadiyah menjadi pelopor bidang ekonomi. Hal ini dikarenakan belum tuntasnya bidang tersebut selama ini di Persyarikatan dan masih kalah jauh perkembangannya di bandingkan dengan bidang pendidikan dan kesehatan.
Untuk menjadi pelopor bidang ekonomi, menurutnya, Muhammadiyah tak perlu muluk – muluk dan bisa dimulai dengan pengembangan UMKM dengan berbagai jenis. Untuk pengembangan UMKM di Muhammadiyah, Mendag siap untuk mendukung progam pendirian 1000 warung Muhammadiyah. “Bahkan kami memiliki bantuan program pendirian warung sebesar Rp 40 juta yang terdiri dari Rp.20 juta bantuan dan Rp 20 juta adalah pinjaman,” kata Zulkifli.
Mengapa Mendag mengusulkan pendirian 1000 warung Muhammadiyah? Sebab selama ini ia memiliki pengalaman sejak umur 6 tahun yang sudah berjualan karena orang tuanya memiliki warung. Pengalaman itulah ketika Mendag berumur 19 tahun usai tamat sekolah SMA bisa memiliki pendapatan Rp 500 juta sebulan kalau mengacu rupiah saat ini. Maka, dengan program pendirian warung di Kemendag, ia menyakini akan meningkatkan ekonomi masyarakat, apalagi modal mendirikan warung sangat murah sekali daripada mendirikan super market.
Bisnis warung lanjut Mendag, berbeda dengan super market, jika warung jual produknya adalah sachet seperti jual produk sampo dimana belanja masyarakat adalah rutin sementara di super market adalah botolan. Jadi dengan adanya warung adalah langkah awal dari bawah untuk menjadi mini market dan selanjutnya mendirikan super market.
Agar warung tersebut itu tidak kalah dengan ritel modern, maka warung tersebut harus dikerjasamakan dengan mereka. Dimana jual harga barangnya sama. “Contoh barang A harganya Rp 10.000 warung jual dengan harga Rp 10.000 tapi dengan catatan warung dapat potongan harga sebesar 15 %- 17 %. Potongan tersebut bagi warung sudah cukup menguntungkan selain menjual produk dirinya sendiri,” ucap Zulkifli.
Sementara Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah; Prof.Dr.H.Haedar Nashir,M.Si, mengapresiasi atas dukungan Mendag terhadap pengembangan ekonomi terutama UMKM di Muhammadiyah. Dimata Ketum PP Muhammadiyah sejak Zulkifli Hasan diberikan mandat dan amanah memimpin Kementerian Perdagangan banyak melakukan langkah-langkah dan terobosan yang berani bagi bangsa dan negara. Bahkan kunjungan, komunikasi dan kerjasamanya dengan Muhammadiyah makin intens sekali dan ini tidak bisa dipahami sebagai “Nepotisme Kelembagaan,” akan tetapi dari obyektifitas mendag menegaskan bahwa Muhammadiyah dan Aisyiyah hadir dalam program nyata. Sehingga interaksi dan komunikasi selama ini terbangun dalam rangka kemajuan bangsa. “Sekali lagi kami mengucapkan terimakasih Pak Zul semoga makin lancar tugasnya dan memberikan kemajuan bagi partai yang dipimpinnya,” terang Ketum PP Muhammadiyah. (Agus Yuliawan)
Media Center; Rakernas / Temu Bisnis LP UMKM, Pimpinan Pusat Muhammadiyah