JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) selama 15 tahun terlibat aktif dalam Humanitarian Forum Indonesia (HFI). HFI adalah perkumpulan bagi organisasi dan lembaga berbasis agama yang berfokus pada isu kemanusiaan dan pembangunan.
Lembaga kemanusiaan berbasis agama (FBNGO) berperan dalam respon tanggap darurat bencana, pemberian bantuan, dan pemulihan pasca bencana. Hal ini disampaikan oleh Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, S.T. pada perayaan 15 tahun hari jadi HFI.
“Biasanya, orang akan mudah sensitif jika sesuatu dihubungkan pada agama tertentu saja. Kasusnya di lapangan ketika bencana terjadi, maka bantuan tidak hanya dibutuhkan oleh masyarakat beragama tertentu saja, namun bantuan menjadi urgensi bagi semua masyarakat terdampak. Di sisi lain, bantuan dari organisasi keagamaan tertentu juga tidak dapat mendesak adanya promosi simbol keagamaan,” ujar Budi.
Acara yang bertajuk Indonesian Humanitarian Dialogue 2023 dengan tema “Experience and Future Vision of Indonesian Humanitarian Action” ini diselenggarakan di Hotel Borobudur, Jakarta.
Sensitivitas seperti itulah yang mampu memicu konflik dan menghambat aksi kemanusiaan berjalan dengan semestinya, maka HFI hadir sebagai wadah antar organisasi lintas agama yang hingga saat ini telah berkiprah diberbagai aksi kemanusiaan (lokal & internasional).
Arif Nur Kholis, Sekretaris MDMC, yang juga hadir menyampaikan komitmen serta tanggung jawab MDMC atas keberlangungan HFI yaitu dengan terus menjaga hubungan antar anggota organisasi agama yang tergabung “MDMC berkomitmen untuk menjaga kolaborasi dengan antar anggota HFI yang lain baik dari sisi pengelolaan organisasi, pengelolaan program maupun pengelolaan jejaring antar anggota” ungkapnya.
Arif juga mengatakan bahwa peran MDMC akan selalu membersamai HFI agar terus berada pada khittahnya dan membuka ruang kolaborasi serta pengabdian yang lebih luas sehingga masalah kemanusiaan di tingkat nasional atau global dapat kita kolaborasikan bersama. (Aulia/Tri)