KULON PROGO, Suara Muhammadiyah – Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi membuka kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas), Sabtu (2/9). Kegiatan tersebut dilaksanakan bertempat di Grand Dafam Signature International Airport Yogyakarta, Kulon Progo, DIY. Adapun tema yang diusung “Sinergi untuk Kesehatan Berkemajuan.”
Turut hadir Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr KH Haedar Nashir, MSi, Ketua MPKU PP Muhammadiyah Dr Mohammad Agus Samsudin, MM, Menteri Kesehatan RI Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU (daring), Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., AAK dan beberapa tamu undangan lainnya, serta seluruh peserta Rakornas seluruh Indonesia.
Dalam sambutannya Agus Samsudin mengatakan tantangan dunia kesehatan sangat kompleks dan pelit. Di mana tantangan tersebut meliputi gejolak wabah Pandemi Covid-19. Dengan hadirnya wabah ini membuat seluruh kehidupan mengalami kalang kabut dan dampak terbesarnya adalah membuat sektor dunia kesehatan mengalami luluhlantak.
“Empat tahun terakhir ini bidang kesehatan mengalami bencana yang luar biasa. Mulai dari pandemi tahun 2020. Pandemi ini meluluhlantakkan seluruh sendi kesehatan di Indonesia, termasuk kita semua yang hadir di sini merasakan susahnya pada saat pandemi,” ujarnya.
Dampak keberlanjutan dari wabah tersebut menyebabkan terjadinya transformasi landscape industri dunia kesehatan. Di antaranya globalisasi, digitalisasi dan perilaku dari para pasien. “Tentu saja ini membutuhkan respons khusus bagi kita semuanya” ucapnya.
Pada saat yang sama Agus mengatakan melalui tema yang di usung melalui Rakornas kali ini membawa spirit untuk memperkokoh basis kesehatan. Kerena kesehatan itu sebagai elan vital kehidupan. Merujuk pada tema Rakornas ini, Agus meminta agar semua pihak yang berkecimpung di dalam MPKU PP Muhammadiyah agar bisa melakukan sinergi memperkuat kesehatan di lingkungan sekitar.
“Di dalam bersinergi ini kita harus memperkuat fundamental kita. Yakni fundamental kesehatan masyarakat. Di mana sebenarnya Muhammadiyah ini dimulai dari gerakan kesehatan bermasyarakat. Dan ini kemarin kita melakukan workshop bersama MPKU wilayah,” katanya.
Kemudian, Agus juga menjelaskan bahwa rumah sakit harus mendapat atensi lebih lanjut, khususnya di bidang keuangan. Ini tidak lain karena untuk memastikan supaya pelayanan rumah sakit yang dikelola oleh Muhamnmadiyah dapat berjalan dengan baik dan optimal. Yakni melayanai seluruh warga masyarakat tanpa memandang latar belakang dan status sosial-ekonomi warga. Komitmen ini menjadi bentuk implementasi amal sosial Muhammadiyah bersumber dari teologi Al-Ma’un.
Selain daripada itu, MPKU PP Muhammadiyah juga melaksanakan kegiatan workshop digitalisasi. Orientasi dari implementasi kegiatan workshop ini untuk membuka sensitivitas (kepekaan) terhadap digitalisasi yang telah menjalar luas di seluruh dimensi kehidupan, lebih-lebih dimensi kesehatan bermasyarakat.
“Ini adalah bentuk merespons aturan yang baru bahwa tahun depan kita harus melakukan proses elektronik medical report. Yang ini tentu saja harus dilakukan secara bersama-sama,” jelasnya.
Lalu ada workshop SDM. Dalam workshop ini, menjabarkan secara komprehensif hal ihwal permasalahan dunia kesehatan kontemporer.
“Oleh karena itu, kita semua yang ada di sini tentu saja pusat kesehatan Muhammadiyah mulai dari kesehatan masyarakat, pelayanan, maupun pendidikan, kita harus memadukan visi kita untuk bisa merespons semuanya ini sehingga bisa memberikan manfaat yang lebih besar untuk masyarakat di Indonesia,” tandasnya. (Dann)