YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah- Dalam rangka memperkuat sinergitas, untuk memberikan layanan bimbingan manasik haji terbaik, KBIHU (Kelompok Bimbingan Haji dan Umrah) ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta bersama dengan Kemenag Kota Yogyakarta menggelar manasik bagi jemaah Haji tahun 2024 M./1445 H pada Ahad 3 September 2023. Acara dihadiri oleh para jemaah haji yang dijadwalkan berangkat tahun 2024, para pengurus dan pembimbing serta tamu undangan lainnya. Dilaksanakan di aula kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta, jalan Sultan Agung 14 Yogyakarta. Manasik Klasikal ke-3 bagi calon jemaah haji 1445 H. tersebut menghadirkan 3 narasumber dari Kemenag Kota Yogyakarta dan KBIHU ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta.
Dalam pengantarnya, Ketua KBIHU ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta Ir. H. Rowi Sutaryo mengingatkan pentingnya bersabar. “Sabar adalah salah satu modal penting untuk meraih kemabruran dalam berhaji.“ Imbuhnya. Materi pertama tentang Kebijakan Penyelenggaraan Haji tahun 2024. Disampaikan oleh Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Yogyakarta, H. Nadhif, S.Ag.,MSI. Nadhif menyampakan terima kasih dan bersyukur atas kolaborasi yang harmonis antara Kemenag Kota Yogyakarta bersama KBIHU ‘Asyiyah untuk mewujudkan layanan haji yang terbaik.
Haji lanjut Nadhif adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat terkait dengan kebijakan pemerintah tidak hanya dalam skala lokal, tetapi juga nasional bahkan internasional. Sehingga di Indonesia memandang perlu dibuat sebuah UU khusus tentang haji. “Semua sebagai komitmen pemerintah untuk memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji, agar jamaah bisa melaksanakan sesuai syariat.” Tegasnya.
Materi dilanjutkan dengan testimoni dan share pengalaman selama berhaji yang dipaparkan oleh Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kota Yogyakarta H. Muhammad Tahrir, SE, MM. Meyakinkan pada para jemaah untuk menikmati semua proses dalam berhaji. ”Mangan sak anane paringane Pengeran, banyak tirakatnya tetapi tetap senang gembira bahagia karena banyak temannya.” Pesannya.
Pemateri ke-3 dari KBIHU ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta, disampaikan langsung oleh Drs. H. Yusuf A. Hassan, M. Ag. (Ketua Manasik dan Bimbingan Haji) tentang Sejarah dan Panggilan Haji. Yusuf mensitir ungkapan penyair Taufik Ismail menyatakan bahwa Prosesi ibadah haji adalah sebuah adegan paling kolosal yang tidak terdapat di bagian mana pun di dunia ini, dan yang tidak akan mampu digerakkan oleh partai, militer dan pemerintahan mana pun, kecuali digerakkan oleh kehendak Allah. “Karena itu berhaji harus dipesiapkan secara matang, agar mampu meluaskan kebaikan-kebaikan baik sebelum, selama maupun setelah berhaji, sebagai salah satu tanda kemabruran,” tegasnya. (S. Intani)