Kalung untuk Ibu
Cerpen Ratna Oktaviana Kurang lebih 4 tahun yang lalu. Hari itu sangat terik, saat aku meninggalkan rumah yang kondisinya bisa ...
Cerpen Ratna Oktaviana Kurang lebih 4 tahun yang lalu. Hari itu sangat terik, saat aku meninggalkan rumah yang kondisinya bisa ...
Cerpen M. Dawam Rahardjo Akhirnya kuputuskan untuk pergi ke Pabelan saja. Ya, mengapa kok sulit-sulit memilih pesantren? Bukankah aku sudah ...
Cerpen Satmoko Budi Santoso Kematian ayah yang sudah tua menyisakan masalah. Ini memang sesuai dengan dugaanku beberapa waktu sebelumnya. Menyisakan ...
Cerpen Lia Indriyani “Tidak Nak, Ibu tidak setuju.” Perempuan paruh baya itu pergi meninggalkan anak gadisnya yang masih terheran-heran: mlongo. ...
Cerpen Achmad Munif Sewaktu pertama kali laki-laki tua itu singgah di masjid kampung kami sementara jamaah ada yang curiga, Tapi ...
Cerpen Satmoko Budi Santoso Ia akan selalu mencuri. Tepat di hari Jumat. Justru di hari Jumat. Kenapa? Sebab ia akan ...
Cerpen: Ibnu Wazir SUARA MUHAMMADIYAH., Asyik juga mendengar percakapan seru di bus kota. Percakapan antarpenumpang. Terutama percakapan dua penumpang yang ...
Cerpen Ulfatin Ch Peluru itu sudah bersarang di kepalanya, dua peluru lagi juga bersarang di dadanya. Tapi, entah mendapat mukjizat ...
Cerpen: Mustofa W Hasyim PANUT betul-betul heran ketika sore hari pulang kerja, Ibunya memberikan sebuah kartu lebaran yang masih terbungkus ...
Cerpen: Mustofa W Hasyim Lapangan sepakbola itu dikelilingi oleh tiga kuburan pada tiga sisinya. Hanya ada satu sisi yang tidak ...
© SM 2021