• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, Mei 20, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Perbedaan Interpretasi Menjadi Tantangan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
18 Januari, 2016
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Perbedaan Interpretasi Menjadi Tantangan
Share

Diskusi Perkaderan dan Kajian Keislaman, ulas bagaimana tema Paradigma Baru Gerakan Muhammadiyah diteropong dari segi sosiologis dan politik. Prof Sunyoto Usman pun menerangkan bahwa dalam prosesnya, ketika agama atau Islam masuk ke dalam sebuah komunitas, secara sosiologis akan muncul beragam interpretasi atau pemahaman. Dari perbedaan Interpretasi tersebut akan memunculkan sosialisasi yang beragam atau yang disebut kini dengan berbagai gerakan dakwah. Dan hal ini tidak terlepas dari manusia sebagai pelaku yang memiliki tujuan, nilai dan norma yang diyakini dan ingin dicapainya.

“Terbentuknya pemahaman, interpretasi serta sosialisasi ini telah melalui tahapan serta proses yang sangat panjang sehingga sulit untuk digoyahkan. Semakin berubahnya zaman, tantangan yang muncul dari pemahaman tadi semakin menjadi kompleks. Dalam perjalanannya selalu akan menemukan bentuk-bentuk baru, sekalipun hingga memunculkan kekerasan,” papar Prof Sunyoto.

Baca Juga

Anies Baswedan: Tantangan Bangsa, ada di Pengembangan Kualitas Manusia

UMM dan Polri Dialogkan Revisi UU Terorisme

Prof Sunyoto memaparkan bahwa bagaimapun juga, bentuk sosialisasi yang dimunculkan dari komunitas yang berbeda tersebut dipengaruhi oleh keberagaman pemahaman atau interpretasi yang mereka miliki. Melalui berbagai media, termasuk televisi dan internet, pemahaman yang bermacam-macam itu akan menjadi doktrin dikonsumsi secara mudah oleh para konsumen media.

“Munculnya berbagai media yang sudah tidak mampu lagi dibendung arus lajunya, seharusnya diberengi dengan pemahaman yang baik oleh MPK. Bagaimana agar mampu memanfaatkannya dengan baik, supaya para kader yang ada di Muhammadiyah tidak akan jauh tertinggal,” lanjutnya.

Melihat hal ini dalam situasi belakangan, masalah fundamentalisme juga menjadi salah satu yang dibawa melalui berbagai sosialisasi beserta media yang digunakannya. Prof Sunyoto menambahkan bahwa sejatinya masalah ini bukanlah berasal dari kalangan umat muslim. Namun, Islam sering kali didiskreditkan menjadi agama yang lekat dengan radikalisme ataupun aksi terorisme.

“Jika dilihat dari perspektif agama sebagai agen perubahan politik, Muhammadiyah telah menempatkan dirinya di tengah-tengah. Di antara kelompok fundamentalisme dan sekularisme, menjadi kelompok yang moderat dan mampu bekerjasama dengan Negara serta pemerintah tanpa kehilangan jati dirinya,” imbuhnya.

Prof Sunyoto juga melanjutkan bahwa saat ini, peta kelompok-kelompok tersebut sudah menjadi semakin kompleks dan beragam.

“Melihat bagaimana gerakan-gerakan yang muncul dari peta tersebut melawan politik atau Negara, saat ini sudah sampai di titik trans-nasional. Musuh dari fundamentalisme ini adalah siapapun yang dianggap memiliki kedekatan dengan barat,“ imbuhnya.

Menghadapi persoalan ini, yang dibutuhkan adalah kepekaan dari MPK dalam melihat situasi ini untuk memembina kader-kadernya. Di samping itu pula, kader-kader Muhammadiyah harus menjadi mereka yang mampu mengembangkan berbagai inovasi, kreasi, dan juga yang disebut dengan sosialpreneurship.

“Para kader, harus memiliki inovasi dan kreativitas yang lalu dirangkum menjadi apa yang disebut sosialpreneurship. Dengan dengan mission driven yang ditanamkan oleh Muhammadiyah, mampu menghasilkan sesuatu yang hasilnya akan dikembalikan kepada kepentingan persyarikatan serta masyarakat,” tandasnya. (Thari)

Tags: featured
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Anies Baswedan: Tantangan Bangsa, ada di Pengembangan Kualitas Manusia
Berita

Anies Baswedan: Tantangan Bangsa, ada di Pengembangan Kualitas Manusia

26 Mei, 2016
UMM dan Polri Dialogkan Revisi UU Terorisme
Berita

UMM dan Polri Dialogkan Revisi UU Terorisme

26 Mei, 2016
Hadirkan Gayus Lumbuun, FH UMM dan APPTHI Urai Konsep Kerja Sosial bagi Narapidana
Berita

Hadirkan Gayus Lumbuun, FH UMM dan APPTHI Urai Konsep Kerja Sosial bagi Narapidana

26 Mei, 2016
Next Post
Fungsi Agama Islam sebagai Pembawa Keadilan

Fungsi Agama Islam sebagai Pembawa Keadilan

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In