• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, Mei 20, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Langkah Awal UMTAS Memahami Manhaj Tarjih

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
20 Maret, 2020
in Berita, Dinamika persyarikatan
Reading Time: 1 min read
A A
0
Langkah Awal UMTAS Memahami Manhaj Tarjih
Share

Hidup beragama adalah sebuah pencarian kebenaran yang tak pernah berhenti. Kalimat tersebut dilontarkan oleh Professor Syamsul Anwar dalam acara Baitul Arqam pejabat struktural Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS), pada tanggal 21-22 Januari 2016. Oleh karena mencari kebenaran itulah, setiap pemeluk agama memiliki interpetasi yang berbeda-beda. Baik secara individu maupun kelompok yang tergabung dalam gerakan Islam. “Tak terkecuali Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, yang juga memiliki interpetasi tersendiri”, tambahnya.

Acara Baitul Arqam sendiri bertempat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Lebih tepatnya di gedung University Residence. Ketua Majelis Tarjih Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini menjelaskan bahwa interpetasi yang dilakukan Muhammadiyah melalui aktivitas ‘tarjih’. Berdasarkan istilah, kata ‘tarjih’ dalam Muhammadiyah berarti kegiatan intelektual untuk merespon perubahan sosial-budaya yang terjadi. Wadah untuk kegiatan tersebut bernama Majelis Tarjih. Adapun pendekatan yang dilakukan oleh Majelis Tarjih selama ini dengan menggunakan bayani (bersandar teks Qur’an atau Sunnah Maqbulah), burhani (rasio), dan irfani (hati nurani). “Sedangkan semangat tarjih dalam Muhammadiyah meliputi: tajdid, toleran, terbuka, dan tidak berafiliasi terhadap madzhab”, tutur beliau.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Pada tataran praktis, Guru besar Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga ini  mencontohkan penggunaan metode Hisab oleh Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan Ramadhan. “Menggunakan Hisab bukan berarti menentang perintah Rasulullah SAW, akan tetapi bentuk tajdid atau pembaharuan dalam bidang Mu’amalah”, jelasnya. Sejatinya penggunaan hisab atau ru’yat itu adalah sarana dalam menentukan waktu Ibadah. Yang dimana menggunakan rasio diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan perintah agama. Penggunaan metode Hisab oleh Muhammadiyah ini bertujuan untuk menciptakan kalender hijriyah global. “Hal tersebut diperkuat dengan hasil keputusan Muktamar ke 47 di Makassar tahun 2015 yang lalu”, terangnya pada peserta Baitul Arqam. Kegiatan Baitul Arqam pejabat struktural UMTAS berlangsung berkat kerjasama pihak Universitas dengan Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (GR)

Tags: beritaDinamika PersyarikatanKalender Islam Globalmajalah suara muhammadiyahmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Mengakhirkan Penguburan Jenazah

Mengakhirkan Penguburan Jenazah

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In