STIKES Aisyiyah Yogyakarta, STIKES Terbaik di Indonesia

STIKES Aisyiyah Yogyakarta, STIKES Terbaik di Indonesia

YOGYAKARTA — STIKES Aisyiyah Yogyakarta (SAY) buktikan geliatnya yang kian cemerlang. Sesuai dengan misinya untuk menjadi STIKES terbaik di Indonesia pada tahun 2016, berdasarkan Keputusan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Republik Indonesia, No. 492.a/M/Kp/VIII/2015 tentang klasifikasi dan pemeringkatan perguruan tinggi di Indonesia tahun 2015, SAY menempati urutan pertama di antara sekolah tinggi Ilmu Kesehatan lainnya yang ada di Indonesia. Di antara jajaran 3.320 perguruan tinggi se-Indonesia, SAY berada di 100 besar yaitu di peringkat 72.

Ketua SAY, Warsiti, S.Kp.,M.Kep. Sp. Mat, dalam konferensi pers yang digelar di STIKES Aisyiyah Senin (15/2) mengungkapkan bahwa hal ini adalah capaian membanggakan bagi SAY yang kini sedang mempersiapkan diri untuk segera mengembangkan diri menjadi Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Klasifikasi dan pemeringkatan perguruan tinggi ini sendiri disusun merujuk kepada 4 kriteria yaitu kualitas sumber daya manusia, kualitas manajemen, kualitas kegiatan kemahasiswaan, serta kualitas penelitian dan publikasi ilmiah.

Warsiti menambahkan bahwa dalam upaya pengembangan menuju Universitas ini, yang diperlukan adalah akreditasi, salah satunya adalah institusi. SAY saat ini telah memiliki 7 program studi dengan pengembangan prodi baru yaitu Radiodiagnosis dan Radioterapi. “Alhamdulillah SAY untuk akreditasi institusi sudah di B dan kini menuju A. kita sudah diundang oleh Kemenristek Dikti untuk mengikuti pendampingan akreditasi menuju A dengan beberapa perguruan tinggi lain,” ungkapnya.

Selain pengembangan institusi, Warsiti juga mengungkapkan bahwa SAY terus menerus secara dinamis memperkuat 4 komponen kriteria di atas. Yang paling penting dan terus gencar dilakukan oleh SAY sendiri adalah terus melakukan peningkatan mutu dan kualitas sumberdaya. Beberapa usaha yang telah dilakukan adalah dnegan mendorong para dosen untuk melanjutkan studi di universitas-universitas luar negeri. Di samping itu, program riset dengan bantuan hibah dosen, serta keikutsertaan dalam publikasi ilmiah internasional juga digencarkan dalam rangkan peningkatan kualitas pengajar. Dengan adanya pengembangan ini, diharapkan akan semakin berdampak kepada pengembangan keilmuan mahasiswa. Tidak ketinggalan dengan beberapa program pengembangan kemahasiswaan yang juga terus diseriusi oleh SAY. “Kami akan terus memperbaiki dan meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan dengan mengaktifkan kembali unit-unit kegiatan yang telah ada,” tambah Warsiti.

Namun, menurut Warsiti sendiri yang menjadi kunci dalam keberhasilan dalam pengembangan institusi adalah dari penjaminan mutunya. “Yang menjadi kunci dalam keberhasilan bagi sebuah institusi adalah peran dari quality control atau proses penjaminan mutu yang dilakukan terus-menerus,” tandas Warsiti. (Thari)

 

 

Exit mobile version