Padang — Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Sumatera Barat mengadakan pengukuhan majelis dan lembaganya di Kantor PW Aisyiyah Sumbar, Ahad (21/2). Acara ini dilanjutkan dengan pencerahan bersama Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar, Dr. Drs. H. Shofwan Karim Elha,MA engan tema “Peran dan fungsi badan pembantu pimpinan (majelis serta lembaga)”.
Majelis dan Lembaga PWA Sumbar yang dikukuhkan antara lain Ketua Majelis Tabligh Dra. Hj Yulintidar, Ketua Majelis Dikdas Dra. Nuradni Abbas MA, Ketua Majelis Pembinaan Kader Ir. Yunita MP, Ketua Majelis Kesejahteraan Sosial Jusmawati MPd, Ketua Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Siti Hajir Samik S.Sos, Ketua Majelis Kesehatan dr. Fitratul Ilahi SPm, Ketua Majelis Hukum dan HAM Dra Hj Marnis Nurut MA, Ketua Lembaga Budaya Dra. Ramadhani MHum, Ketua Lembaga lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana Dr Ir Suslina A.Latif MP, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Dr Siti Fatimah MPd.
Ketua PW Aisyiyah Sumbar Dra Hj. Meiliarni Rusli mengatakan bahwa majelis dan lembaga yang baru dilkukuhkan untuk segera melaksanakan tugas guna menggerakkan roda PWA Sumbar. Selain itu, setiap lembaga dan majelis yang ada juga diminta untuk bisa mensinergikan program-program yang saling beririsan dengan program PW Aisyiyah Sumbar.
Secara umum, sambung Meiliarni, program PWA Sumbar kedepan lebih kepada mengkonsolidasikan ideologi dengan beberapa kegiatan untuk peningkatan kualitas. Baik konsolidasi kelembagaan, ataupun pemberdayaan keluarga dan komunitas.
Meiliarni mengharapkan Majelis dan lembaga agar mampu menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai penggerak program organisasi.
Dalam pencerahannya, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar, Dr. Drs. Shofwan Karim Elha, MA menegaskan Majelis dan lembaga perlu memegang teguh Al-Islam Kemuhammadiyahan, memahami prinsip manajemen kapasitas pribadi dan kemampuan kerjasama, kerja keras, kerja cerdas, kerja berkualitas, kerja tuntas dan kerja ikhlas.
Katanya, Majelis dan lembaga sebagai badan penggerak, Aisyiyah yang merupakan muara kegiatan strategis dan program aksi terdapat pada majelis dan lembaga itu. “Kewajiban pimpinan dan masing-masing koordinator perlu memberikan inspirasi, motivasi dan solusi kepada majelis dan lembaga,” ungkapnya.
Lanjutnya, dari seluruh program itu terkoordinasi dalam satu kesatuan pada program Muhammadiyah sesuai hasil muktamar secara keseluruhan, kemudian diterjemahkan ortom hingga majelis dan lembaga. Dalam program itulah terdapat visi dari program maupun program kegiatan sebagai aksi dari visi itu. Ia pun menambahkan, bahwa visi merupakan kondisi yang diinginkan, sedangkan program kegiatan merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut.
“Akhirnya, saya pesankan pentingnya mewujudkan kebersamaan dan kesolidan dalam menggelar program aksi itu dengan melibatkan seluruh komponen dengan semangat Basamo Mako Manjadi,” tutupnya. (RI-ed Thari)