YOGYAKARTA–Ketika pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini mencanangkan gerakan revolusi mental, ternyata Muhammadiyah sudah menjadikannya sebagai pakem organisasi, sejak awal berdirinya pada tahun 1912. Apalagi persoalannya, jika bukan kebodohan dan kemiskinan. Kyai Dahlan pun merasa terpanggil untuk berbuat nyata. Melalui organisasi bernama Muhammadiyah, kelak lahir sekolah, rumah sakit, dan panti asuhan. Kiprah Kyai Dahlan tersebut, turut menginspirasi Rangga Almahendra. Baginya, pendiri Muhammadiyah itu, layak dijadikan teladan. “Sebagai anak yang lahir, dan dibesarkan dari keluarga Muhammadiyah, sudah sepatutnya saya berterima kasih pada Muhammadiyah,” ungkapnya dalam acara Kajian Malam Sabtu (Kamastu) di Aula Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Angkatan Muda Muhammadiyah Yogyakarta.
Jika persoalan Kyai Dahlan saat itu adalah keterbelakangan umat di dalam hal ekonomi dan pendidikan, maka permasalahan umat saat ini lebih beragam. “Saya juga belajar dari bapak Amien Rais, bahwa problem bangsa saat ini semakin bertambah, seiring perkembangan zaman,” terangnya. Seperti halnya perasaan inferior yang dimiliki oleh anak bangsa. Pengalaman Rangga Almahendra ketika hendak merilis film Bulan Terbelah di Langit Amerika adalah salah satu buktinya. Dalam cover film tersebut, tampak jelas Acha Septriasa (pemeran Hanum Rais) mengenakan jilbab berlambang bendera Amerika Serikat. “Lembaga Sensor Film sempat menyuruh kami untuk meminta izin pada pemerintah Amerika Serikat di Washington D.C. terlebih dahulu” jelasnya. Ia menyayangkan persoalan seperti ini yang membuatnya harus meminta restu ke Amerika. Meski ia menyadari, bahwa pembuatan film ini berpotensi menimbulkan kesalahpahaman. “Makanya kita jelaskan, bahwa film ini tidak bermaksud melukai hati siapapun,” tutur dosen Universitas Gadjah Mada ini.
Rangga Almahendra juga merasa miris dengan tayangan horor berbau seks yang sempat menjadi tontonan terlaris di bioskop Indonesia. Maka dari itu, Rangga Almahendra beserta istri Hanum Salsabiela Rais, berkeinginan memberi tontonan yang positif kepada masyarakat. “Mengingat saat ini seperti sedang terjadi ‘perang budaya’ antara nilai-nilai Barat dan Timur, maka kita umat Islam harus turut serta menjelaskan ajaran Islam yang sebenarnya,” tambahnya. Di akhir pembicaraan, Rangga menyatakan bahwa langkah inilah yang bisa dilakukannya, jika hendak mengambil inspirasi dari tokoh Muhammadiyah yang ingin memajukan umat. (GR-ed Th)