PCIM Australia & New Zealand (ANZ) Siap Dirikan Muhammadiyah Islamic Australia School

PCIM Australia & New Zealand (ANZ) Siap Dirikan Muhammadiyah Islamic Australia School

AUSTRALIA–Keberadaan Muhammadiyah sebagai gerakan yang membangun serta mencerdaskan masyarakat sudah tidak dipungkiri lagi. Hal ini ditunjukkan dengan keberadaan lembaga pendidikan yang relatif stabil dan terorganisir dengan baik, serta jumlah sekolah-sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Tidak terkecuali di kancah Internasional, Muhammadiyah pun mencoba memperluas syi’arnya di bidang pendidikan. Hal ini diwujudkan oleh PCIM Australia & New Zealand (ANZ) dengan mendirikan Muhammadiyah Islamic Australia School, di Melbourne ibu kota Negara bagian Victoria yang memiliki penduduk Muslim terbesar kedua di Australia.

“Niat kami membuat sekolah Muhammadiyah di Australia ini, menurut kami sesuai dengan teologi Al Maun dan visi berkemajuan Muhammadiyah,” ungkap Dipa Nugraha Ketua PCIM Australia yang sedang menempuh studi Doktoral di Monash University.

Salah satu tantangan bagi orangtua dan komunitas Muslim di Victoria saat ini adalah bagaimana menyediakan lingkungan belajar untuk mana anak-anak, agar mereka dapat belajar dan mempertahankan nilai-nilai dan praktik agama Islam.

Sekolah Islam Muhammadiyah di Melbourne ini diharapkan mampu menjadi jawaban atas masalah dan tantangan ini. Semakin banyaknya jumlah penduduk Muslim di Melbourne menyebabkan peningkatan kebutuhan akan sekolah-sekolah Islam. Ke depannya pertumbuhan jumlah Muslim serta kebutuhan ini akan semakin bertambah dan menguat.

Saat ini, semua sekolah Islam dibanjiri dengan pendaftaran siswa di semua tingkat, hal ini memaksa mereka untuk menolak siswa baru karena telah tidak mencukupi kapasitas. “Terdapat banyak waiting list di hampir semua sekolah Islam, padahal banyak potensi warga Muhammadiyah di Melbourne yang bisa bekerja sebagai Guru, Perawat, Akuntan, dll. Ini juga bisa sebagai peluang membuka kesempatan kerja bagi generasi muda,” tambah Dipa.

Rencana pendirian sekolah bernafaskan ke-Muhammadiyahan di Victoria telah diinisiasi oleh PCIM masa kepemimpinan Ustadz Endro Hatmanto dan mendapatkan dukungan positif saat Ustadz Muhammed Edwars mewakili PCIM ANZ di Muktamar Muhammadiyah di Makassar pada bulan Agustus 2015 kemarin.

Sebelumnya, ide pendirian sekolah ini telah diketahui oleh PRIM se-ANZ dan kemudian PCIM ANZ akan mendiseminasikan di Muktamar Muhammadiyah. Langkah ini mendapat respon positif dari berbagai pihak seperti, UMM, UAD, UMS kepada PCIM ANZ saat mempresentasikan proposal pendirian sekolah dan kelayakan bisnisnya yang diharapkan dapat membuka jalan kerjasama dalam hal investasi dari berbagai pihak.

Total kebutuhan dana awal untuk pendirian sekolah Muhammadiyah adalah $3.000.000 (tiga juta dollar Australia). Jumlah dana ini akan digunakan untuk membangun Sekolah Dasar atau Primary School, dari tingkat Persiapan sampai kelas 6.

PCIM ANZ telah mengadakan audiensi pada, Sabtu (13/2) di Masjid SAS Laverton, Melbourne, bersama warga Muhammadiyah se-Victoria Australia, warga Minang Saiyo (perkumpulan masyarakat Minang), dan SAS (Sulit Air Sepakat, organisasi perantauan Sumatera Barat) mengenai terbukanya peluang investasi. Bersamaan dengan audiensi tersebut, jamaah yang hadir diberikan lembar formulir komitmen untuk turut berinvestasi, dan beberapa telah langsung turut menyatakan berinvestasi. Alhasil, telah terakumulasi dana sebanyak AUS$ 300,000. “Ini merupakan salah satu upaya PCIM ANZ dalam berlangsungnya pendirian sekolah dasar Muhammadiyah,” lanjut Dipa.

Menurut Dipa, Sekolah Islam Muhammadiyah di Melbourne akan menjadi sekolah Muhammadiyah pertama di luar Indonesia. PCIM ANZ berharap dengan membuat terobosan ini, dapat membuat cetak biru agar terbentuk lebih banyak lagi sekolah Muhammadiyah di bagian lain dari Australia. Kombinasi sistem pendidikan Muhammadiyah dengan praktik pengajaran dan pembelajaran di Australia yang menitikberatkan pada pemikiran tingkat tinggi dan pemecahan masalah, dapat ditransfer untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Hal ini dapat dilakukan melalui program pertukaran mahasiswa, pengalaman magang guru siswa dan kunjungan guru.

PCIM ANZ merasa bahwa urgensi pendirian sekolah Muhammadiyah di Luar Negeri, khususnya di Australia, selain sesuai dengan konsep teologi Al Maun, dan visi Muhammadiyah sebagai Islam yang Berkemajuan juga menjawab minimnya tersedianya sekolah Islam di Australia dibandingkan dengan “pasar” yang besar dan relatif belum tergarap maksimal. Ditambah, kebijakan pemerintah Australia yang turut memperkenalkan “normalisasi” LGBTI di beberapa sekolah lewat program Safe School LGBTI Program. (Nisa-ed Th)

 

Exit mobile version