• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Rabu, Desember 17, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Achmad Jainuri: Muncul Radikalisme Kiri dan Radikalisme Kanan

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
6 Maret, 2016
in Berita, Dinamika persyarikatan
Reading Time: 1 min read
A A
0
Achmad Jainuri (Dok SM)

Achmad Jainuri (Dok SM)

Share

YOGYAKARTA,- Radikalisme dalam gerakan biasanya merupkan pendekatan non-kompromis terhadap persoalan sosial dan politik. Karenanya bisa memunculkan radikalisme kiri maupun radikalisme kanan. “Bisa memunculkan ekstrim kiri dan ekstrim kanan,” kata Prof Dr H Achmad Jainuri, dosen pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, pada seminar moderasi yang diselenggarakan Suara Muhammadiyah 29/2/16 di Gedung PP Muhammadiyah Cik Di Tiro Yogyakarta..

Baik ekstrim kiri maupun ekstrim kanan, menurut Jainuri, berkeinginan melakukan perubahan dalam masyarakat dan kepemimpinan, meskipun keduanya menggunakan cara yang berbeda. Dalam sejarah Islam, gerakan yang mewakili radikalis tradisonal atau radikalisme kiri adalah gerakan kaum Khawarij. Sedang radikalisme modern sekuler atau radikalisme kanan diwakili Turki dibawah kepemimpinan Kamal Attaturk.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Gerakan kaum Khawarij yang keluar dari barisan tentara Ali bin Abi Thalib dalam perang Siffin 657 Masehi adalah gerakan radikal yang dilandasi oleh semangat nilai dan pemahaman keagamaan yang ultra konservatif. Sedang radikalis modern sekuler Kamal Attaturk didasari semangat mengganti nilai-nilai lama Turki dan Islam dengan nilai-nilai baru yang berasal dari Barat.

Kaum Khawarij, dengan meminjam tangan Ibnu Muljam, akhirnya bisa membunuh Ali bin Abi Thalib meski tak dapat merebut kekuasaannya. Kamal Attaturk berhasil mengubah wajah Turki Islam menjadi sekuler Barat.

Dalam menghadapi kaum radikal ini, moderasi memang mempunyai potensi untuk menghilangkan kecenderungan radikalisme. Tetapi, menurut Jainuri, tentu tidak mudah, karena kaum radikal sulit berdialog dengan orang di luar kelompok mereka.

Karenanya, untuk mengubah sikap radikalisme, moderasi tidak mudah ditanamkan pada kaum radikal. Namun hendaknya moderasi ditanamkan kepada anak sejak awal atau kepada mereka yang belum terkena virus radikalisme. (le)

Tags: Achmad JainurifeaturedIslamKaum Khawarijmuhammadiyahradikalisme
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
sarung isbal

Hukum Memakai Sarung dan Celana Panjang Sampai di Bawah Mata Kaki

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In