Yogyakarta-Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (MPI PWM DIY) bekerjasama dengan Penerbit Suara Muhammadiyah dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan (IMM UAD) menggelar bedah buku Amien Rais, Filosofi Aksi dan Pemikiran Kritis Reformis Muslim Indonesia, karya Robby Habiba Abrar, bertempat di aula masjid Islamic Centre Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, pada Jumat malam (10/03/2016).
Perwakilan PWM DIY, Muhammad Aziz dalam sambutannya menyambut positif adanya kegiatan intelektual semisal bedah buku. Menurutnya kegiatan semacam ini harus ditingkatkan karena menjadi bagian dari perwujudan masyarakat ilmu, yang merupakan salah satu poin penting dari rekomendasi muktamar Muhammadiyah di Makasar tahun 2015. Dirinya berharap bahwa bedah buku tentang Amien Rais tidak berhenti di ruangan itu. Namun meluas dan bahkan melahirkan lembaga semisal Amien Institute, yang instens mengkaji pemikiran-pemikiran tokoh reformis ini.
“Jika ada Maarif Institute, maka bukan tidak mungkin akan ada Amien Institute yang mungkin bisa dimulai dari malam ini. Saya termasuk sangat mengagumi Pak Amien sebagai cendekiawan yang produktif. Saya menjadi saksi sejarah perjuangan Pak Amien. Hal yang patut diteladani misalkan sejak menjadi mahasiswa di UGM hingga sekarang, beliau sangat konsisten untuk berpuasa Daud.”
Sementara itu, Dr. Robby Habiba Abrar, mengungkapkan bahwa buku Amien Rais, Filosofi Aksi dan Pemikiran Kritis Reformis Muslim Indonesia ditulis berkat inspirasi dari empat buku fenomenal Pak Amien sendiri, yaitu Cakrawala Islam, Tuhid Sosial, Politik Adiluhung, dan buku Agenda Mendesak Bangsa. “Hentakan pemikiran Pak Amien memberi support dan ruh serta gairah intelektual yang terpendam. Teks Pak Amien bisa memantulkan energi yang tidak terbaca oleh mata awam.”
Menurut dosen Fakultas Ushuluddin UIN Sunan kalijaga ini, dalam setiap tulisannya, Pak Amien selalu mencerahkan pembaca dan menanamkan nilai-nilai egaliter serta anti ketidakadilan. Seperti yang dikutipkan dalam bukunya, “Hidup kita mungkin akan bermanfaat jika kita bisa menyumbangkan ilmu dan harta di jalan kebenaran.” Di bagian lain tertulis, “Orang itu semakin hanya mengurusi diri sendiri semakin sempit hidupnya. Sebaliknya, semakin mengurusi orang lain, hidupnya semakin lapang.”
Sementara itu, moderator sempat mengutarakan bahwa Pak Amin adalah tokoh reformasi yang layak diberikan gelar guru bangsa. Alasannya, bahwa Pak Amien telah memberikan teladan yang baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, telah memberikan dedikasi yang tinggi terutama pemihakannya pada kaum yang lemah, serta selalu menjunjung prisip egaliter dan disebarluaskannya. “Ketokohan Amien Rais bisa dilihat dari sisi ideologi dan aksi. Dalam pandangan Pak Amien, hidup adalah perjuangan menegakkan keadilan dan kebenaran.” (Ribas)