Sumbar– Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Pasbar gelar Dialog Kebangsaan Lintas Generasi dengan tema “Otonomi Daerah Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia” di salah satu kafe baru-baru ini. Dialog yang dimulai selepas shalat isya ini diberi apresiasi oleh pemerintah setempat.
Ade Herdiwansyah, ST selaku ketua PD Pemuda Muhammadiyah Pasbar mengatakan, dialog kebangsaan ini merupakan wadah silaturahim dan penyampaian aspirasi langsung masyarakat kepada pemerintah daerah. Dialog ini sengaja dikonsep diluar ruangan dengan tujuan, agar terasa lebih hangat serta lebih dekat dengan khalayak karena dibuka untuk umum, tentunya dengan sajian kopi dan kacang talu.
“Acara ini akan terus kita lakukan untuk setiap bulannya dengan tema-tema yang menarik, ini juga sebagai bukti generasi muda terus bangkit serta ikut peduli terhadap kemajuan Pasaman Barat kedepan. Sekaligus wujud kreatifitas Angkatan Muda Muhammadiyah di Pasaman Barat” ungkap Ade.
Dialog Kebangsaan Lintas Generasi ini, diberi apresiasi oleh Wakil Bupati Pasbar Yulianto. Ia menilai acara dialog ini dikemas sangat baik, dan baru pertama kali dilaksanakan di Pasaman Barat. Ia juga menyampaikan agar kegiatan-kegiatan seperti ini menjadi agenda rutin Pemuda Muhammadiyah di Pasaman Barat.
“Acara ini sangat perlu kita dukung bersama, kalau perlu ditayangkan live di media Elektronik,” tegasnya.
Acara ini dihadiri puluhan peserta dari perwakilan Organisasi Kepemudaan di Pasbar, seperti Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiayah (IMM), Tokoh Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan juga organisai Kemahasiswan seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), perwakilan dari SKPD dan masyarakat umum.
Dialog Kebangsaan Lintas Generasi tersebut menghadirkan narasumber dari pemerintahan yaitu, Wakil Bupati Pasbar, Yondrizal SH,MH sebagai Akademisi, Staf DPR RI yang merupakan putera Pasbar. Adapun yang dibahas dari dialog kebangsaan ini ialah, agar pemerintah daerah mempercepat pemekaran nagari, mengelola sumber daya alam (SDA) dengan sebaik-baiknya, serta peningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan agar Pasaman Barat keluar dari status ketertinggalan. (Novia Anizar/Zulpandri)