Kader PCPM Tembalang Gagas Bagi Nasi Pagi (BNP) di Semarang

Kader PCPM Tembalang Gagas Bagi Nasi Pagi (BNP) di Semarang

SemarangMengapa kyai Dahlan terus menerus secara berulang-ulang membahas ayar itu,? tanya, Sudja’ (murid Ahmad Dahlan waktu itu). Tentu tidak asing pertanyaan itu ditelinga kita sebagai warga persyarikatan Muhammadiyah. QS Al-Ma’un yang diajarkan dan sering diulang- ulang oleh Kyai Dahlan bersama muridnya kala itu memberikan ikhtisar tersirat bahwa ada inspirasi- inspirasi yang dapat melahirkan sebuah kesadaran kolektif yaitu kesadaran atas realitas social yang timpang. Surat Al-Ma’un memang memberikan pesan yang mendalam bagi kita untuk tidak melupakan realitas kemanusiaan. Untuk itulah KH Ahmad Dahlan memberikan pertanyaan yang sangat reflektif. Namun sudahkah ayat ini diamalkan?

Sonni Kurniawan kader dari Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Tembalang yang belum lama ini menggagas komunitas bagi angakatan muda yang dinamai Bagi Nasi Pagi (BNP) Kota Semarang. Komunitas BNP Kota Semarang hadir tidak lain dan tidak bukan sebagai wujud re-aktualisasi dan jawaban konkret yang bersifat solutif partisipatif dari spirit Teologi Al Ma’un yang diajarkan Ahmad Dahlan terutama di kalangan muda, tandasnya.

Sikap saling berbagi untuk kelompok berpenghasilan adalah hal biasa dan lumrah, tapi bagi anak muda adalah hal yang luar biasa dan istimewa. Apalagi mereka yang statusnya masih “inde kost “ dan belum berpenghasilan. Realita sebagian generasi muda sekarang ini memang sedang tersandera dengan budaya hedonisme food, fun dan fashion (3F). “Kapasitas nurani semakin tergerus untuk berjuang memenuhi gaya hidup dibandingkan kebermanfaat hidup, itulah alasan BNP Kota Semarang hadir,” imbuhnya.

Menurut dia, model dakwah pencerahan yang digagas Muhammadiyah memang ditujukan membawa spirit membebaskan, memberdayakan dan memajukan kehidupan mereka yang kebetulan lemah dan dilemahkan (kaum mustadh’afin). Oleh karena itu, penting bagi setiap kader Muhammadiyah untuk menterjemahkan model dakwah tersebut secara praksis sebagai bagian dari strategi dakwah yang melahirkan dakwah bil-hal.

Oleh karena itu, gerakan praksis dengan membawa spirit Al Maun haruslah masif dilakukan oleh Angkatan Muda Muhammadiyah yang mana membawa identitas sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna dakwah Persyarikatan Muhammadiyah. “Silahkan bagi masyarakat Kota Semarang jika hendak berpartisipasi aktif bisa kunjungan fanspage Bagi Nasi Pagi Semarang,” harapnya. (Sonni-Th)

Exit mobile version