YOGYAKARTA–Kondisi bangsa saat ini, sangat memperhatinkan karena kecenderungan yang mulai luntur tentang pemahaman pancasila, NKRI, dan UUD 1945. Fenomena komentar yang saling mencaci maki di medsos yang berbalut SARA, ini yang menjadi keprihatinan kita. Demikian dikatakan Drs. H.M Afnan Hadikusumo Anggota DPD RI pada Launching Logo Muktamar Nasyiatul Aisyiyah dan Dialog Kebangsaan di kantor DPD RI Yogyakarta, (17/4).
Melihat fenomena tersebut, Afnan berharap Muhammadiyah sebagai yang ikut mendirikan negeri ini, dengan terbukti dari tokoh-tokoh yang mendesain negara adalah kader-kader Muhammadiyah seperti, Bung Karno, Ki Bagus, dll. Muhammadiyah mempunyai peranan yang strategis dalam rangka mempertahankan negara agar bisa tetap utuh, dengan konsep pedoman hidup islami bagi warga Muhammadiyah.
Afnan menjelaskan bahwa semangat dalam pedoman hidup islami bagi warga Muhammadiyah itu baru hanya konteks teori dan belum di praktekkan. “Tinggal bagaimana untuk mengimplementasikan buku pedoman tersebut supaya menjadi prilaku bagi seluruh warga Muhamamdiyah baik di bidang politik, ekonomi, dll,” paparnya.
Dalam pidato kebangsaan di tengah-tengah kader muda Muhammadiyah dan Aisyiyah, Afnan Hadikusumo mendorong kader muda Muhammadiyah dan Aisyiyah yang tertarik menjadi politisi agar berpegang pada tiga pedoman. Pertama, kader muhammadiyah itu mempunyai prinsip bahwa berpolitik harus ditegakkan dengan sejujur-jujurnya dan bersungguh-sunguh menunaikan amanah dan tidak mengkhianati. Kedua, menegakkan keadilan. Ketiga, taat hukum dan aturan yang ada. (Ns)