• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, Desember 12, 2023
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Haedar Nashir; Era Komunitas Menjadi Kekuatan Baru Civil Society

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
18 April, 2016
in Berita, Dinamika persyarikatan
Reading Time: 1 min read
A A
0
Share

Yogyakarta-Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyatakan bahwa keberadaan komunitas menjadi kekuatan baru dari masyarakat Indonesia. Lahir sebagai salah satu bagian tak terpisahkan dari ciri masyarakat modern, keberadaan komunitas diharapkan mampu memberikan kekuatan dan menjadi penyeimbang terhadap kebijakan pemerintah. Hal itu dikatakan Haedar Nashir dalam acara launching toko online binaan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah, pada Ahad (17/4).

“Bagi Indonesia, bangkitnya civil society merupakan hal positif. Kekuatan politik dan ekonomi neoliberal banyak memarjinalkan komunitas-komunitas kecil. Para masyarakat tertentu akhirnya terpinggirkan oleh sebab kepentingan sektoral dan ego kelompok serta ketidakpedulian pada sesama. Kita bangkitkan kembali komunitas sebagai bagian dari civil society sehinga menjadi sebuah kekuatan. Muhammadiyah ingin berbagi dan mengambil peran ini,” ujar ketua umum PP Muhammadiyah.

Baca Juga

Sampah Ancaman Bagi Kehidupan

Muhammadiyah dan PM Malaysia Bertemu, Gagas Kerjasama Negeri Serumpun

Menurutnya, Muhammadiyah yang mendasarkan geraknya pada spirit al-maun merupakan sebuah kekuatan masyarakat itu sendiri, yang berusaha membebaskan dan memberdayakan masyarakat. “Setelah diberdayakan, harapannya mereka menjadi mandiri. Tidak hanya menjadi mandiri tapi juga mampu untuk berbagi kemandirian dengan semua,” kata dosen UMY ini.

Haedar Nashir juga menyatakan bahwa bahwa sudah menjadi komitmen dari Muhammadiyah untuk melayani siapapun. Hal ini diwujudkan dengan aksi nyata. Di Yogyakarta sendiri, saat ini MPM PP Muhammadiyah memiliki 14 kelompok dampingan. Di antaranya terdiri dari komunitas IKM, kelompok difabel, paguyuban pedagang asongan, pengemudi becak, hingga pemulung. Dikatakannya, “Muhammadiyah selalu mencari kawan melalui komunitas-komunitas, di kota dan di pedesaan. Termasuk dengan mereka yang berbeda agama.”

Sementara itu, ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM), Muhammad Nurul Yamin mengamini bahwa Muhammadiyah akan terus melakukan pemberdayaan berbasis komunitas-komunitas. “Saat ini ada empat belas kelompok dampingan yang dijadikan sebagai model. Di luar itu masih banyak komunitas-komunitas lain yang diberdayakan, hingga ke suku Kokoda di Papua,” ujarnya. (Ribas)

Tags: civil societyfeaturedHaedar Nashirkedaimu.comkomunitas binaanMPM
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Pesan Muhammadiyah di Hari Bumi: Rawat Planet Kita dengan Baik!
Berita

Sampah Ancaman Bagi Kehidupan

11 September, 2023
Muhammadiyah dan PM Malaysia Bertemu, Gagas Kerjasama Negeri Serumpun
Berita

Muhammadiyah dan PM Malaysia Bertemu, Gagas Kerjasama Negeri Serumpun

5 September, 2023
Haedar Nashir Ingatkan Relevansi Pelayanan Kesehatan Bermasyarakat
Berita

Haedar Nashir Ingatkan Relevansi Pelayanan Kesehatan Bermasyarakat

2 September, 2023
Next Post
ramadhan

Seperti Gerhana Matahari, Tahun Ini Hampir dapat dipastikan Ramadhanya Sama

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In