• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Rabu, Juli 9, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Terkait Tragedi 1965, Syafii Maarif; Kita Harus Berdamai dengan Masa Lampau

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
20 April, 2016
in Berita, Dinamika persyarikatan
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Terkait Tragedi 1965, Syafii Maarif; Kita Harus Berdamai dengan Masa Lampau
Share

JAKARTA–Guru bangsa, Ahmad Syafii Maarif menyatakan supaya segenap bangsa Indonesia bisa berdamai dan menyelesaikan tragedi masa lampau yang menimpa bangsa Indonesia. Hal itu dia katakan saat mengikuti acara Simposium Nasional yang mengusung tema “Membedah Tragedi 1965, Pendekatan Kesejarahan” di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, pada Senin (18/4) lalu.

Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 melalui Pendekatan Sejarah digelar di Hotel Aryaduta, Jakarta. Simposium yang digagas Forum Silaturahmi Anak Bangsa ini berlangsung atas dukungan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan. Simposium yang digelar dua hari, Senin dan Selasa 18-19 April, ini mencoba mempertemukan korban tragedi 1965, para sejarawan, mantan jenderal TNI, dan sejumlah tokoh lembaga yang berada di pusaran peristiwa berdarah tersebut.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Lumrah diketahui, dalam perjalanan bangsa Indonesia, pernah mengalami masa kelam. Tepatnya setengah abad yang lalu, sering dikenal dengan nama tragedi 1965, yang membawa dampak perpecahan. Melalui simposium ini, pemerintah berharap konflik dapat diurai dan trauma masa lalu bisa dipulihkan. Setidaknya, peristiwa 1965 dapat diletakkan dengan benar dalam perspektif sejarah.

Buya Syafii Maarif didaulat menyampaikan pandangannya dealam simposium nasional tersebut menyatakan bahwa semua pihak harus bersedia berbesar hati untuk menyelesaikan sejarah kelam bangsa Indonesia ini.

“Kita harus berdamai dengan masa lampau. Saya ingin bangsa ini berterus terang, katakan benar kalau itu benar, kalau salah katakan salah. Ini persoalan yang harus diselesaikan dengan  hati yang besar dan jiwa yang besar,” ujarnya.

Di mata Buya, bangsa Indonesia harus bisa memposisikan masa lalu sebagai pembelajaran sejarah dan menatap masa depan bangsa yang lebih cerah. Meskipun banyak luka maupun ketidakadilan di masa lalu, tetap harus berdamai. “Kalau kita tetap menanggung beban ini, bangsa ini akan tidak jelas masa depannya,” papar Buya.

Menurut dia, kesalahan-kesalahan yang ada terdahulu harus diperbaiki. Pengusutan kasus juga harus dituntaskan. Namun, saat ditanya apakah pemerintah perlu minta maaf, Buya hanya menjawab singkat, “Tanya kepada negara,” kata Buya Syafii

Sementara, pada kesempatan yang sama, Menkopolhukam Luhut Panjaitan mengatakan, proses menuju simposium ini tidaklah mudah. Keinginan pemerintah agar seluruh masalah HAM masa lalu harus dituntaskan, baik yang terjadi di tahun 196 maupun di Papua.

“Mari kita selesaikan, mana kala kita punya keinginan yang sama untuk menyelesaikan. Bangsa ini harus mulai berani dan disiplin. Bangsa ini bukan bangsa kecil dan tidak bisa didikte bangsa lain,” tegas Luhut.

Ia meminta jangan ada pihak yang berburuk sangka atas penyelenggaraan simposium simposium ini. “Sekarang kita mencari apa yang terbaik buat bangsa dan  negara kedepan.  Kita harus berdamai dengan masa lalu kita,” katanya. (Ribas)

Tags: featuredjakartamuhammadiyahProf Syafii MaarifTragedi 1965
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Plt Gubernur Sumut Ajak Pemuda Muhammadiyah Bersinergi Bangun Sumut

Plt Gubernur Sumut Ajak Pemuda Muhammadiyah Bersinergi Bangun Sumut

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In