Batang– Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Dewan Mubaligh Indonesia sekaligus Pimpinan Umum dan Pengasuh Rubrik Buletin DMI, Buya Muhammad Alfis Chaniago menyampaikan materi pengajian Ahad pagi “At Tanwir” di hadapan jamaah Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Batang, yang dipusatkan di komplek Masjid Bustanul Jannah Kebonan Proyo Utara Batang, pada Ahad (24/4).
Sosok yang dilahirkan di Sumani, Solok, Sumatera Barat, pada 14 November 1954 ini menyampaikan materi tentang kecintaan pada Nabi Muhammad saw. Ia pun mengutip ayat QS Ali-Imran ayat 31. “Katakanlah: ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Buya Alfis, yang aktif berdakwah di berbagai masjid, Radio dan Televisi, serta mengarang buku-buku bertema agama ini mengajak para jamaah untuk mengikuti Nabi Muhammad saw dalam menjalani kehidupan. Dalam keseharian, nabi Muhammad merupakan sosok yang santun dan rahmat bagi seluruh alam.
Menurutnya, meneladani akhlak Nabi Muhammad saw adalah bagaikan mengarungi samudera luas tak bertepi. Nabi Muhammad adalah manusia pilihan yang memberi suri teladan yang indah dan mengagumkan dalam hampir semua lini kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, maupun berbangsa dan bernegara. Ketika Aisyah ditanya “seperti apa akhlak Rasulullah itu?” Dengan linangan air mata ia menjawab “indah sekali, akhlak beliau sangat indah”. Seperti yang dipuji oleh Allah dalam Al-qur’an “sungguh Muhammad itu berada pada akhlak yang Agung.” Sebagaimana disebut dalam QS.Al-Qalam 68:4.
Dalam kesempatan itu pula, Buya Alfis mengingatkan tentang pentingnya peranan hadis dalam upaya memahami agama. Seorang muslim tidak cukup hanya dengan membaca Al-Qur’an secara tekstual dan meninggalkan hadis. “Mengerjakan sunnah harus banyak belajar membaca hadis,” katanya.
Kehadiran Buya Alfis di PCM Batang dirasakan memiliki dampak besar bagi para jamaah Muhammadiyah di akar rumput. Tokoh agama yang memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, baik menyangkut ilmu pengetahuan dunia, maupun ilmu pengetahuan akhirat mampu memberikan pencerahan kepada para jamaah di semua komunitas. Sebagai intelektual muslim, Buya Alfis (panggilannya) pernah menjadi penceramah tetap di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) kini MNC TV tahun 1991 s.d. 1997. Ketua Umum KMSP (1997-2004), Kini Anggota Komisi I Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Ketua DPP SATKAR Ulama Indonesia Periode 2002-2009. (Ribas)