• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Haedar Nashir: Sudahlah, Jangan Ratapi Lagi 7 Kata di Piagam Jakarta Itu

admin by admin
7 Mei, 2016
in Dinamika persyarikatan
Reading Time: 1 min read
A A
3
Muhammadiyah Siap Bantu Negosiasi dengan Kelompok Abu Sayyaf
Share

YOGYAKARTA-suaramuhammadiyah.com,- Dilema tentang hubungan Islam dan negara yang selama ini selalu abu-abu sudah seharusnya diakhiri. Umat Islam, khususnya warga Muhammaduyah, sudah waktunya untuk tidak lagi terus mempermasalahkan bentuk negara Indonesia ini.

Hal itu dikemukakan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr H Haedar Nashir di forum Rakernas Majelis Tabligh PP Muhammadiyah. Menurutnya, Muktamar Muhammadiyah ke-47 lalu, Muhammadiyah sudah menghasilkan dokumen tentang negara Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Assahadah.

Baca Juga

Kemerdekaan dan Aktualisasi Pancasila

Memahami Indonesia dengan Darul Ahdi wa Syahadah

Dokumen itu seharusnya bisa mengakhiri keabuan-abuan bentuk negara Indonesia. “Saat ini kita sudah punya dokumen tentang negara Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahadah, dokumen yang tidak dipunyai organisasi lain,” tegas Haedar.

Menurut Haedar, konsep tentang negara Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Assahadah ini merupakan elaborasi dari MKCH Muhammadiyah butir ke lima. Spirit dari dokumen itu juga bisa dilacak di khittah-khittah Muhammadiyah tentang politik.

Selain itu, Haedar juga menyatakan, daripada meratapi hilangnya 7 kata dalam piagam Jakarta itu, lebih lebih baik mengisi konsep negara Pancasila sebagai negara kesepakatan   ini  dengan nilai-nilai Islam.

” Ini penting, karena kita juga menghadapi kelompok yang ingin memasarkan sekularisme di Indonesia, yang ingin merebut tafsir Pancasila dengan tata nilai mereka, ini juga sekaligus membendung keinginan orang yang berpikiran a-la  ISIS Indonesia” tegas haedar.

Menurut Haedar, mengisi kerangka teologis terhadap negara Pancasila ini harus dimaknai sebagai upaya membangun fiqh siyasah baru di bumi Indonesia. (Isma)

Tags: Darul Ahdi wa AssyahadahDarul Ahdi wa SyahadahDr. Haedar NashirfeaturedKetua Umum Pimpinan Pusat MuhammadiyahPancasilaRakernas Majelis Tabligh
admin

admin

Related Posts

Hendra Apriyadi
Opini

Kemerdekaan dan Aktualisasi Pancasila

21 Agustus, 2023
Memahami Indonesia dengan Darul Ahdi wa Syahadah
Berita

Memahami Indonesia dengan Darul Ahdi wa Syahadah

19 Agustus, 2023
Mahkamah Konstitusi Penjaga Ideologi Pancasila
Berita

Mahkamah Konstitusi Penjaga Ideologi Pancasila

9 Juli, 2023
Next Post
Keluarga dan Tanggung Jawab

Nyai Ahmad Dahlan Pemimpin yang Handal (1)

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In