PADANG –Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar menggelar silaturahim bersama Kajati Sumbar. Rombongan PWM diterima dengan hangat oleh Kajati Sumbar Widodo supriyadi, SH,MM beserta para jajarannya di ruang Kajati Sumbar, pada Senin (2/5/2016).
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammmadiyah Sumbar, Dr. Shofwan Karim Elha,MA mengatakan peran Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah kemasyarakatan memiliki pertautan dengan peran Kejaksaan dalam menuntut perkara dan membina masyarakat tahanan dan napi di LP.
Menurutnya, Muhammadiyah Sumbar menyampaikan pandangan mendasar dan komprehensif tentang radikalisme dan terorisme serta bagaimana cara penanganannya dengan metode dakwah oleh para Dai Muhammadiyah.
Muhammadiyah istiqomah sebagai pembawa misi Islam yang moderat, toleran, mencerahkan, dan berkemajuan. “Para dai bisa jadi corong dalam menyuarakan tentang bahaya narkoba dan aliran sempalan yang massive dewasa ini dengan membangun patnership dengan pihak Kajati Sumbar,” katanya.
Katanya, kedatangan rombongan Muhammadiyah ke Kajati Sumbar adalah bertujuan untuk mengupdate ulang tentang Muhammadiyah sumbar pasca muswil 2015 lalu yang menghasilkan pengurus baru dan program kerja 2015-2020.
Strategi pengembangan Muhammmadiyah secara umum ada tiga, berupa dakwah amal maruf nahi mungkar, tajdid dan prinsip teologi Al-Maun yang bergerak pada tiga sector; yaitu ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
“Memajukan Sumatera Barat, Muhammadiyah tidak bisa sendiri perlu sinergitas dengan setiap komponen. Maka itu Muhammadiyah melakukan keep close (menjaga kedekatan,red) dengan seluruh komponen pemerintah daerah, forkompinda, Pers, BUMD, BUMN maupun BUMS serta instansi lainnya,” tuturnya.
Dia juga menyampaikan telah dibentuknya ormas Madani yang merupakan gabungan dari 9 ormas di Sumbar. “Setelah ini anggota ormas madani akan kita ajak bersilaturahim untuk membicarakan persoalan terkini masalah keumatan dengan pak kajati,” tuturnya.
Kajati Sumbar Widodo Supriyadi, SH,MM menyambut baik dan menekankan pentingnya sinergitas Muhammadiyah dengan kejaksaan dalam menjalankan tupoksinya. Muhammadiyah memiliki para dai yang berkopeten dalam membina aqidah dan akhlaq umat. “Kami sangat butuh tausiah dari dai Muhamadiyah untuk membina para napi, karena napi rawan disusupi paham radikalisme, narkoba dan lainnya,” katanya.
“Segala sesuatu harus diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat jangan main hakim sendiri, contohnya saja terkait tugu perdamaian yang kabarnya akan didemo untuk dirobohkan, pendekatan yang seharusnya dilakukan adalah duduk bareng seperti mengganti lambang merpati dengan gambar lain,” ujarnya
Tambahanya, MoU antara Kajati dengan Muhammadiyah akan segera ditandatangani, terkait tentang hubungan Muhammadiyah dan kejaksaan dalam membina tahan dan napi di LP, maupun peranan Muhammadiyah bersama-sama untuk membina masyarakat.
Hadir dalam kesempatan itu Ketua PW Muhammadiyah Shofwan Karim, Wakil Ketua PW Muhammadiyah Drs H. Nurman Agus dan Drs. Solsafad Rustam, Hendri Novigator dan Adlis dan jajaran Kajati Sumbar. (RI)