MEK Perkuat Gerakan Ekonomi Formal dan Informal

MEK Perkuat Gerakan Ekonomi Formal dan Informal

YOGYAKARTA. suaramuhammadiyah.comDemi mewujudkan ekonomi sebagai pilar dakwah ke 3  Muhammadiyah, Majelis Ekonomi Dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah lakukan penguatan gerakan ekonomi formal dan informal. Pengembangan ekonomi formal mencakup seluruh kegiatan dan upaya penguatan yang dilakukan MEK secara internal persyarikatan. Sedangkan gerakan informal adalah apa yang telah digagas oleh MEK sejak tahun lalu yaitu melalui Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM).

“Keduanya jika dijadikan sebagai gerakan bersama dan diabungkan menjadi satu maka akan menjadi kekuatan baru bagi Muhammadiyah. Khususnya, gerakan informal melalui jaringan saudagar yang sebelumnya belum sempat terberdayakan,” ungkap Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah Ir Muhammad Najikh dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional MEK di Gedung AR Fahruddin, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), (12/5) sore tadi.

Menyinggung penguatan gerakan ekonomi, Najikh pun memaparkan bahwa ada 4 hal yang akan dilakukan oleh MEK. Di antaranya adalah mewujudkan kemandirian, memberikan kesejahteraan, memastikan keberlanjutan program, dan melakukan akselerasi program.

Najikh menerangkan bahwa Muhammadiyah harus memiliki perekonomian yang mandiri. Bukan hanya persyarikatan namun juga seluruh warganya bahkan pengusaha dan saudagarnya. “Tanpa kemandirian apapun yang kita lakukan akan terombang-ambing,” ucapnya.

Ternyata itupun tidak cukup, kemandirian ekonomi ini selanjutnya harus mampu memberikan kesejahteraan bagi warga ataupun persyarikatan.

“Kemandirian tidak ada artinya jika tidak bisa mewujudkan kesejahteraan,” lanjutnya.

Terkait program-program penguatan ekonomi yang akan dirumuskan oleh MEK pun harus dipastikan keberlanjutan serta disertai oleh adanya akselerasi. Najikh menekankan bahwa dengan adanya keberlanjutan dan proses akselerasi ini, diharapkan akan  mempercepat gerak Muhammadiyah sehingga mampu memberdayakan ekonomi warga agar lebih produktif dan berpenghasilan.

“Jangan puas dengan  usaha milik Muhammadiyah yang sudah mapan. Kita juga harus melakukan pengembangan dengan kreatifitas dan inovasi. Kalau bisa dipercepat mengapa harus diperlambat?”

Ia pun optimis pengembangan ekonomi yang dilakukan oleh Muhammadiyah ke depan akan mampu setara dengan kedua pilar dakwah Muhammadiyah lainnya yaitu Pendidikan dan Kesehatan. Sinergi MEK dengan wilayah dan daerah ataupun MEK dengan ortom, pemerintah, dan PTM menjadi keharusan. Pengembangan ekonomi di setiap wilayah  diharapkan akan mampu mengangkat potensi daerah masing-masing.

Pembukaan Rakernas ini dihadiri oleh Ketua PP Muhammadiyah Prof Yunahar Ilyas dan Dr Anwar Abbas, Herry Zudianto, serta peserta Rakernas yang mewakili dari tiap wilayah. (Th)

Exit mobile version