YOGYAKARTA-suaramuhammadiyah.com. Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada 13 Mei 2016 menyelenggarakan acara seminar bertema ”Muhammadiyah dan Jihad Konstitusi.” Acara yang diadakan di Gedung Pusbang Jl kaliurang KM 23, Sleman, Yogyakarta ini menghadirkan Dr H M Busyro Muqoddas SH, MHum sebagai pembicara.
“Acara sepeti ini kami selenggarakan untuk menambah wawasan kita,” kata wakil direktur PUTM Muhammad Muhajir, Lc, MA dalam pembukaan seminar yang diikuti oleh mahasiswa dan mahasiswi PUTM serta beberapa tamu undangan. Dr. Busyro Muqoddas mengawali acara seminar dengan mengutip Qs Ar-Ra’du ayat 11, bahwa perubahan harus di mulai dari diri sendiri, keluarga dan orang-orang terdekat kita.
Busyro Muqoddas memaparkan bahwa jihad konstitusi yang digulirkan sejak tahun 2010 menjadi fenomena baru yang berhasil menarik perhatian banyak kalangan. Pihak yang paling terancam tentu mereka yang selama ini mengeruk untung dari hasil kekayaan alam bumi pertiwi dengan cara memanipulasi regulasi perundang-udangan agar menguntungkan mereka. Jihad konstitusi berhasil menusuk ke jantung bahkan sampai ke uluhati para mafia. Beberapa undang-undang yang memberiakan ruang gerak untuk melemahkan kedaulatan bangsa akhirnya dianulir oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Oleh karena itu, jihad konstitusi menjadi tema yang tepat bagi para peserta seminar.
Peran Muhammadiyah dalam memperjuangkan jihad konstitusi ini tidaklah sia-sia. Hal ini dibuktikan dengan berhasilnya uju materiil UU Migas, UU Ormas, UU Rumah Sakit dan masih banyak yang lainnya. “Dakwah via meja persidangan MK memliki peran yang strategis untuk menolong para rakyat yang tertindas,” tegas mantan Ketua KPK tersebut.
Perjuangan jihad konstitusi tidak akan berjalan dengan lancar jika masih ada dikotomi antara ilmu Ukhrowi dan Duniawi. Sebagai kader IPM, Busyro menasehati kepada para kader Muhammadiyah bahwa mempersiapkan kader militan generasi perubahan harus di persiapkan sejak masih muda baik dari aspek knowlegde (pengetahuan) dan aspek akhlaqul karimah. Karena tidaklah cukup bahwa seorang itu berilmu tanpa mempunyai mutiara akhlaq yang karim.
Dengan kepiawaian dan retorika pemateri yang mudah dipahami oleh peserta, membuat acara seminar tersebut berjalan dengan lancar. Acara seminar ini ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dari PUTM kepada Dr.Busyro Muqoddas. (ed-Th)