• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Juni 13, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Haedar Nashir: Bangsa Ini Terjebak Dalam Ritus Ceremoni

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
22 Mei, 2016
in Berita, Dinamika persyarikatan
Reading Time: 1 min read
A A
0
Haedar Nashir: Bangsa Ini Terjebak Dalam Ritus Ceremoni
Share

SUARA MUHAMMADIYAH. Bangsa Indonesia mempunyai potensi besar untuk maju bahkan untuk memimpin peradaban dunia. Potensi itu ada, namun kenyataan saat ini, bangsa ini tidak lagi disejajarkan dengan Singapura atau Malaysia.

Malaysia dan Singapura saat ini bukan lagi saingan kita, tapi saingan kita saat ini adalah Laos maupun Kamboja. Menyedihkan memang.

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Kenyataan pahit tentang kondisi bangsa Indonesia ini  diungkapkan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr H Haedar Nashir saat memberi pengantar pada acara Konsolidasi Nasional Muhammadiyah yang bertema “Mewujudkan visi Muhammadiyah 2020 di tengah dinamika Nasional dan Global” Ahad (22 Mei 2016) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Menurut Haedar, potensi bangsa yang luar biasa ini tidak bisa dioptimalkan karena dua hal, pertama bangsa ini mudah luruh dan larut dalam suatu masalah yang berlarut. Masalah kecil pun bisa menyita seluruh tenaga dan pikiran bangsa. Misalnya kasus terorisme, heboh di mana-mana tapi penyelesaiannya begitu-begitu saja, tak kunjung ada ujungnya.

Yang kedua, bangsa ini terjebak dalam ritual-ritual seremonial yang kebablasan. Seremoni itu memang penting, tapi kalau sudah kebablasan bisa menghambat kemajuan. Misalnya, bangsa ini sangat senang kalau ada acara jalan kaki dari Sabang-merauke, terkesan heroik. Para budayawan pasti tidak akan kehabisan sudut pandang dalam mengulasnya, tapi kalau terlalu sering juga akan menghabiskan energi dan  tidak akan membawa banyak manfaat. Energi kita sebagai bangsa akan habis hanya untuk ceremoni.

Kebiasaan itu harus diubah, solusinya adalah Indonesia yang berkemajuan.

Muhammadiyah sudah mempunyai semua gagasan itu sejak Tanwir Samarinda dan dikukuhkan saat Muktamar Makassar. Dokumen yg luar biasa tidak boleh berhenti menjadi sekedar dokumen.

“Virus Indonesia berkemajuan itu harus ditularkan dan disebarluaskan ke seluruh anak bangsa Indonesia” tandas Haedar. (Sm)

Tags: featuredHaedar Nashirkonvensi nasional indonesia berkemajuanmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Muhadjir Effendy; Negara Telah Meniru Muhammadiyah

Muhadjir Effendy; Negara Telah Meniru Muhammadiyah

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In