YOGYAKARTA, suaramuhammadiyah.com,- Muhammadiyah dalam melakukan langkah politik sering tidak mengawal langkah-langkah berikutnya, sehingga Muhammadiyah sering tak mendapatkan hasil dari langkah politiknya. Hasilnya malah dinikmati orang lain.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Dr Abdul Mu’ti memyampaikan hal ini kepada peserta Konsolidas Muhammadiyah , Ahad (22/5/2016). Ia contohkan Jihad Konstitusi yang diinisiasi (digagas) Muhammadiyah yang untung orang lain, Muhammadiyah nggak dapat apa-apa meski menang dalam gugatannya.
Misalnya dalam peninjauan kembali mengenai Undang-undang sumber daya air, Dikabulkannya permohonan Judicial Review UU Nomor 7 tahun 2004 tentang sumber daya air oleh Mahkamah Konstitusi, menurut Mu’ti, tidak dikawal pelaksanaannya di lapangan.
Muhammadiyah cukup gembira disebut berhasil dalam jihad konstitusi. Padahal sampai sekarang ini pemerintah tidak menindaklanjuti hasil ini. Malahan ada yang mengancam perusahaan air mineral dari hasil jihad konstitusi untuk kepentingan sendiri.
Contoh yang lain adalah Reformasi. Siapa yang menginisiasi Reformasi pada saat itu, kan Ketua PP Muhammadiyah. Tetapi yang menerima hasil juga orang lain. Muhammadiyah cukup puas jadi aktornya saja. Langkah ke depan, perlu ada yang mengawal jika inisiasi politk Muhammadiyah berhasil dilakukan. (le).