YOGYAKARTA-Bencana dahsyat gempa bumi yang melanda DIY pada 2006 silam masih tergiang di ingatan sebagian warga. Ribuan korban berjatuhan. Saat itu, propinsi kelahiran Muhammadiyah itu tertimpa luka. Setelah 10 tahun, luka itu telah terobati. Kota budaya ini telah pulih kembali. Untuk mengenang dan merefleksikan musibah gempa bumi, Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah (PCM-PCA) Pleret mengadakan acara refleksi dan sekaligus pelantikan Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Pleret masa khidmah 2016-2021. Acara yang dilangsungkan pada Sabtu siang (28/5/2016) itu dimulai pukul 12.30 sampai dengan 15.45 Wib di Balai Desa Pleret.
Acara refleksi dan pelantikan PCM-PCA kali ini turut dihadiri Kepala Dinas Sosial Bantul Mahmudi MSi, perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah (PDM-PDA) Bantul, Muspika Kecamatan Pleret, pimpinan ormas dan ortom di wilayah Pleret, serta kepala sekolah Muhammadiyah se-Kecamatan Pleret.
Drs H Suhadi MPd yang didaulat menjadi pengisi acara refleksi mengajak warga Muhammadiyah khususnya dan masyarakat pada umumnya menggunakan momentum peringatan 10 tahun gempa bumi ini untnk melecut semangat dalam beramal shalih dan berdakwah. Salah satu bentuk amal shalih adalah dengan melahirkan sekolah unggulan berbasis pondok, yang diberi nama Muhammadiyah Boarding School (MBS) Pleret.
Sementara itu, Ketua PCM terpilih yang dilantik dalam kesempatan itu adalah H Suhadi dan sekretaris Mukhlisul Fatih S Pt.
Selain menggelar refleksi dan pelantikan, diadakan juga kegiatan temu kangen Hizbul Wathan se-Pleret, di bawah Kwartir Cabang Jenderal Sudirman di bumi perkemahan Potoe Bajuri yang diikuti oleh lebih dari 100 anggota dan simpatisan HW lintas usia (Rohadi Ed-Rbs).