PADANG PARIAMAN — Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Padang Pariaman Periode 2015-2020 telah dikukuhkan di Aula Kantor Bupati Padang Pariaman, pada Rabu, (1/6/2016), dengan diketuai Fakhri Zaki dan Betri Murni. Keduanya bertekad akan membawa semangat baru dalam menjalankan program organisasi tersebut.
Ketua PWM Sumbar Shofwan Karim mengatakan Muhammadiyah adalah sebuah gerakan Islam dalam memperkokoh aqidah, memperkuat ibadah dan mempertahankan syariah, gerakan dakwah amal makruf nahi mungkar, gerakan sosial, gerakan ilmu pengetahuan dan pemikiran serta gerakan Indonesia berkemajuan.
Shofwan mengharapkan dengan adanya kepengurusan yang baru, Muhammadiyah bisa memberikan pengabdian yang semakin tinggi untuk kepentingan umat. “Dengan semangat baru, pemikiran baru, dan program kerja baru kami harapkan Muhammadiyah di Padang Pariaman bisa terus eksis dan yang terpenting memberikan kontribusi positif untuk umat,” katanya.
Selain itu, lanjutnya peranan penting Muhammadiyah tidak hanya untuk kepentingan umat, melainkan juga memberikan kontribusi dalam pembangunan baik itu berupa pemikiran, tindakan, dan hal-hal lain yang dapat bersinergi dengan pemerintah daerah.
Shofwan Karim juga memberikan apresiasi kepada Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, karena dengan tangan dinginnya, Padang Pariaman bisa membangun proyek berskala nasional. “Saya pikir pak Bupati layak dinobatkan sebagai bapak pembangunan Padang Pariaman, berkat lobi beliau mampu menarik proyek pembangunan berskala nasional seperti asrama haji di Batang Anai, gedung sekolah pelayaran di Ulakan Tapakis, Stadion utama di Lubuk Alung, Jalan lingkar Duku Sicincin yang dikembangkan, wacana pembangunan kawasan industri di Lubuk Alung, MAN Insan Cendikia di Sintoga, Kampus ISI dan Politeknik Unand di Kayu Tanam, Penghargaan WTP Murni 2016 dan Baznas Award 2013,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PW Aisyiyah Sumbar, Dra Hj. Meiliarni Rusli mengungkapkan selain peran Muhammadiyah yang mendukung program-program pemerintah. peran Aisyiyah juga sangat berpengaruh sekali dalam situasi umat saat ini. Ia mengatakan Aisyiyah itu adalah ibu dari anak-anak bangsa, ibu dari tokoh-tokoh bangsa jadi yang menjadi guru pertama itu adalah ibu dan ibu adalah Aisyiyah. “Wanita itu adalah tiang negara, apabila baik wanitanya maka baiklah negaranya,” ungkapnya.
Ketua PD Muhammadiyah Padang Pariaman Fakhri Zaki mengatakan, setelah pengukuhan tersebut, semua program kegiatan akan segera mungkin dilaksanakan, dengan diawali rapat kerja daerah Muhammadiyah Padang Pariaman.
Sementara itu Sekda Padang Pariaman, Jon Priadi menegaskan, dengan pengukuhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Padang Pariaman, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman mempunyai partner dalam melakukan pembinaan umat, terutama untuk menegakkan amar makruf nahi munkar.
Melalui Muhammadiyah, kata sekda, Pemkab berharap Padang Pariaman akan lebih maju dan memiliki potensi yang cukup banyak untuk dikembangkan. Salah satunya melalui amal usaha yang di kembangkan oleh Muhammadiyah Padang Pariaman. “Ke depan Pemkab Padang Pariaman tidak ragu lagi untuk menjalin kerjasama yang lebih baik dengan PD Muhammadiyah Padang Pariaman. Ini tantangan bagi pengurus yang baru dikukuhkan untuk mengembangkan program yang lebih baik dan aplikatif. Menjadi pimpinan Muhammadiyah bukan sebagai penguasa. Tetapi, menjadi pelayan anggota atau umat agar kualitas umat lebih baik dengan semangat mako manjadi,” katanya.
Prosesi pengkuhan ditutup dengan Penyerahan Kartu Anggota Muhammadiyah kepada Bupati Padang Pariaman Drs. Ali Mukhni Bupati Kabupaten Padang Pariaman yang menyempatkan hadir jelang penutupan.
Hadir dalam kesempatan itu Sekda Drs H Jonpriadi Sekda, Ketua PD Muhammadiyah Padang Pariaman Fakhri Zaki, Ketua PD Aisyiyah Betri Murni, Syatar, Iryos, Forkompinda TNI, Kajari dan Kemenag, Ketua MUI Dr Zainal Tuanku Mudo, Parpol dan Ormas, Ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai (RI).