Yogyakarta- Setelah sukses mengirimkan 177 ke berbagai penjuru di Tanah Air, kini Madrasah Muallimin kembali mengirimkan para jagoan mubaligh mudanya untuk berdakwah ke penjuru Tanah air, bahkan hingga mencapai negeri Jiran tepatnya di Malaysia. Para mubaligh ini bertugas selama 21 hari terhitung semenjak tanggal 4 Juni 2016 atau bertepatan dengan 1 Ramadhan 1437 H.
“Acara Mubaligh hijrah ini bukan sekedar acara rutinan yang diadakan oleh Madrasah, akan tetapi ini adalah dakwah yang nyata bagi santri Madrasah Muallimin. Selama ini mereka hanya mendapatkan teori mengenai keislaman dan metodologi dakwah di dalam kelas. Saat inilah waktunya untuk praktik nyata di masyarakat dan turut mengawal agar visi muallimin untuk mencetak kader pendidik, ulama, cendekiawan agar tetap terjaga,” ungkap M Wildan Kurniawan Selaku Panitia Mubaligh Hijrah 1437.
Tahun ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya, pasalnya kini Muallimin mencoba untuk mengirimkan 15 Mubaligh muda untuk berdakwah ke negeri Jiran tepatnya di Malaysia. Ini adalah trend positif dalam dunia pendidikan keder dan dakwah Muhammadiyah, di mana seorang siswa yang masih duduk di bangku Madrasah Aliyah (MA) diharapkan mampu untuk berdakwah di luar negeri walaupun hanya sebatas negeri Malaysia.
“Ini adalah awal langkah kami untuk mencoba melebarkan sayap dakwah kita ke negeri malaysia, kami berharap dengan adanya MH di Malaysia ini mampu memberikan sebuah dampak yang postif bagi dunia pendidikan kader Muhammadiyah dan terkhusus bagi adik adik tingkat (Tsanawiyah Muallinin) agar memiliki semangat (ghirah) untuk mempelajari ilmu ilmu agama dan mempraktikkannya langsung. Khususnya, masalah dakwah ini,” ungkap Dedik Fathul Anwar selaku kepala urusan Perkaderan Persyarikatan MMM di sela-sela rapat panitia MH.
Selain mengirim mubaligh ke Malaysia, Madrasah Muallimin juga tetap mengirimkan para jagoan da’i mudanya untuk berdakwah di Tanah Air selama Bulan Ramadhan. Pengiriman Mubaligh ini meliputi daerah Jawa Tengah yang terdiri dari Klaten, Banjarnegara, Wonosobo, Cilacap, Megelang; Jawa Timur yaitu Ponorogo; DIY meliputi Kulon Progo, Sleman, Kota Yogya; Kabupaten Paser kaltim, Lampung Timur, dll. Keseluruhan dari pengiriman ini merupakan permintaan yang datang dari PDM atau PCM setempat.
Madrasah Muallimin sendiri merupakan sekolah keagamaan setingkat madrasah tsanawiyah dan madrasah aliyah yang didirikan langsung oleh pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan pada 1920 dengan nama “Qismul Arqa”. Dalam bahasa Belanda, disebut “Hogere School” yang berarti sekolah menengah tinggi. Madrasah ini berada di bawah naungan Pimpinan Pusat Muhammdiyah secara langsung sebagai tempat pendidikan calon kader pemimpin, guru agama dan mubaligh Muhammadiyah. (rheza)