BUMIJAWA- Pemuda Muhammadiyah sebagai garda depan mempunya peran penting untuk melanjutkan cita-cita Muhammadiyah yang akan datang. Sebagai kader pemuda Muhammadiyah harus tau makna pengkaderan dalam makna yang luas. “Maka patokan utama yang dijadikan pedoman agar terjadi pengkaderan adalah frame pendewasaan keorganisasian secara individu maupun kelompok,” lanjutnya.
Hal tersebut diungkapkan Nurokhman, Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Tengah (PWPM) Jawa Tengah, dalam Baitul Arqam Dasar, Sabtu-Ahad (4-5/6) yang digelar oleh Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Tegal.
Atas dasar tersebut, menurutnya maka rancangan pengkaderan dalam pengertian luas adalah setiap usaha pendewasaan keorganisasian, baik dalam jangkauan individu maupun kelompok yang dapat memperkuat individu maupun kelompok tersebut dalam menjaga dan mendorong organisasi ke arah yang lebih baik menuju cita-cita organisasi. “Aktif di pemuda Muhammadiyah harus bergembira di dasari Ikhlas, dan rela berjuang untuk kemajuan persyariakatan.” Menurutnya
Menurut Sulton Aman, Baitul Arqam sebagai system perkaderan formal pemuda Muhammadiyah yang berorientasi pada pembinaan ideoogi, kepemimpinan dan wawasan kebangsaan pemuda Muhammadiyah ini berfungsi menyiapakan kader persyarikatan kader umat dan kader bangsa untuk mewujudkan organisasi yang berkemajuan.
“Pemuda Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi otonom sekaligus organisasi kader telah penempatkan aspek perkaderan sebagai esensi utama dalam dinamika organisasinya. Sehingga, kedudukan perkaderan menjadi sentral di setiap aktifitasnya,” ungkap Sulton Aman.
Ia pun mengimbuhkan bahwa pemaknaan yang luas dan komprehensif diartikan bahwa pengkaderan dapat berlangsung dan terjadi dalam semua lini dan situasi, sehingga formulasi kegiatan yang dilakukan Pemuda Muhammadiyah dirancang sebagai wahana pematangan dan penguatan kader.
Selain itu menurut Heri Susanto Ketua PDPM Kabupaten Tegal, formulasi pengkaderan baik formal maupun nonformal didasari proses pengkaderan yang tidak selalu dikonotasikan dalam format training, namun dalam situasi apapun dapat difungsikan sebagai wahana pengkaderan. Sehingga, dapat melahirkan kader-kader yang handal.
Acara yang di programkan oleh Wakil Ketua Bidang Perkaderan PDPM Kabupaten Tegal ini bertempat di Obyek Wisata Guci, Tegal. Acara ini turut dihadiri oleh PWPM Jawa tengah, dan PDM Kabupaten Tegal serta utusan PCPM se-Kabupaten Tegal beserta utusan Guru SMA/SMK Muhammadiyah. (HENDRA APRIYADI)