MALANG, suaramuhammadiyah.id-Pengajian bagi Muhammadiyah merupakan sebuah kekhasan. Pengajian menjadi salah satu ajang menjalin silaturahim dan membangun kehesifitas sosial segenap warga Muhammadiyah. Lebih dari itu, pengajian menjadi sarana untuk mewujudkan cita-cita masyarakat ilmu, masyarakat yang tercerahkan dan berkemajuan.
Setelah berakhirnya serangkaian Pengkajian Ramadhan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta dan Cirebon, berangsur-angsur disusul oleh pengajian di tingkatan wilayah dan bahkan daerah. Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang baru-baru ini, menyelenggaraan Kajian Ramadhan 1437 H, yang bertempat di SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi, Ahad (19/6).
Serangkaian acara pengajian rutinan tahunan ini diikuti oleh lebih dari 300 peserta, yang terdiri dari para pimpinan, kader, dan anggota Muhammadiyah mulai tingkat ranting, cabang dan daerah, serta para pimpinan AUM dan ortom se-Kabupaten Malang.
Pengajian yang dilaksanakan di gedung Teaching Factory SMK Mutu ini diharapkan bisa memperkuat barisan internal Muhammadiyah dalam menjalankan roda organisasi dan memperluas jangkauan dakwah khusus. Guna mewujudkan harapan itu, materi-materi yang disajikan berorientasi pada pemahaman dan penguatan ideologi serta model dakwah komunitas di era kontemporer.
Kajian ini menghadirkan pemateri yang berkompeten dari unsur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur. Prof Dr Ahmad Jainuri MA (Ketua PWM Jawa Tmur) didaulat sebagai pemateri “Ideologi dan Perkembangan Pemikiran Muhammadiyah. Prof Dr Syamsul Arifin MSi (Ketua Majelis Hububungan Internasional PWM Jatim) membawakan materi “Metode Dakwah Komunitas”. Adapun Dr Moh. Nurhakim MAg (Ketua Majelis Tarjih PWM Jatim) menyampaikan materi seputar manhaj tarjih Muhammadiyah (Ribas).