• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Selasa, Juni 24, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Khotbah Idul Fitri Ketum PP Muhammadiyah: Pelaku Gila Kolektif Merasa Dirinya Waras

admin by admin
7 Juli, 2016
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Khotbah Idul Fitri Ketum PP Muhammadiyah: Pelaku Gila Kolektif Merasa Dirinya Waras
Share

YOGYAKARTA, suaramuhammadiyah.id ,- Dunia medsos (media sosial) kian menambah tergerusnya keadaban publik. Orang mudah sekali marah, menghasut, terhasut, berkata kasar, kotor, narsis, dan buruk kata. Demikian Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah Dr H Haedar Nashir dalam khotbah Idul Fitri di Alun-Alun Utara Yogyakarta, 6 Juli 2016.

Menurut Haedar. sifat tabayun, santun, dan lembut hati seolah menjadi barang langka di dunia virtual yang masif itu. Psikologi massa dunia medsos yang cenderung liar itu menurut para sosiolog posmodern disebut sebagai social madness, yakni suatu kegilaan kolektif ynng para aktornya justru merasa waras. \

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Di antara warga bangsa, menurut Haedar,   juga kehilangan kepekaan, pemihakan, kepedulian, empati, dan sikap saling berbagi terhadap mereka yang nasibnya malang dan menderita. Sebagian elite dalam mengemban amanat sekadar formalitas dan mereka mengidap penyakit tamak hingga lalai mengurus rakyat.

“Narkoba, kriminalitas, dan kekerasan masih mewarnai kehidupan sosial di banyak tempat, yang kondisinya berada di garis merah. Termasuk kekerasn terhadap anak dan perempuan yang sangat memprihatinkan” kata Ketum PP Muhammadiyah.

Politik cenderung liberal hingga marak politik uang dan anarkisme. Atasnama kebebasan, menurut Haedar, segala hal boleh dilakukan seperti tuntutan hak kaum lesbi, gay, dan biseksual yang dapat merendahkan martabat bangsa.

Sikap negatif seperti itu, menurut Ketum PP Muhammadiyah, mekar karena nilai-nilai agama dan budaya luhur bangsa terpinggirkan dari kehidupan.  Agama sekadar ritual dan seremonial belaka. Budaya luhur pun hanya dijadikan simbol kebanggan semata.

“Mudah-mudahan kaum Muslimun di negeri ini,  terbebaskan dari hal-hal buruk semacam itu, sebaliknya menjadi teladan terbaik dalam mewujudkan perilaku bertakwa bagi kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat, dan berbangsa” harap Haedar (le).

Tags: bertakwaHaedarKhotbah Idul Fitrimuhammadiyah
admin

admin

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Pesan Agama Cinta Damai dari Mimbar Idul Fitri

Pesan Agama Cinta Damai dari Mimbar Idul Fitri

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In