PEKALONGAN.suaramuhammadiyah.id-Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah Pekalongan beberapa waktu lalu kedatangan relawan tim GREAT dalam rangka berbagi ilmu dan pengalaman dalam pengelolaan sampah dan isu lingkungan hidup. Tim GREAT merupakan perkumpulan relawan yang berasal dari beberapa negara seperti Perancis, Cheko, Jepang, dan Jerman, yang masing-masing memaparkan tentang pengelolaan sampah di negaranya kepada mahasiswa STIE Muhammadiyah Pekalongan.
“Terkait kegiatan semacam ini kami sudah sangat sering, setiap tahun pasti kami kedatangan relawan dari luar negeri namun untuk yang sekarang relawan ini tergabung dalam GREAT,” ungkap Wakil Ketua III STIE Muhammadiyah Pekalongan, Aisyah SPd, MPd.
Dalam acara yang sama, penasehat BLH (Badan Lingkungan Hidup) Kota Pekalongan yang berasal dari Jerman Uli Malisiuz, mengatakan pengelolaan sampah di negara-negara Eropa sangat bagus dan patut ditiru. Setiap keluarga dibiasakan untuk sadar dan mandiri dalam mengelola sampahnya sendiri. “Kalau di Eropa setiap rumah sudah memilah jenis sampah secara pribadi, di sana dilarang membuang limbah ke sungai atau membakar sampah karena membuat polusi,” tuturnya.
Sementara itu, Bara, relawan asal Cheko mengungkapkan, di negaranya setiap kawasan wisata disediakan tempat sampah yang besar dan jumlahnya sangat banyak. Hal ini mendorong terciptanya kawasan wisata yang bersih dan nyaman.
Bara juga menceritakan bahwa di Ceko ada kebiasaan positif yang mendukung terwujudnya kebersihan, termasuk di dalamnya berwujud pemberian hukuman bagi para pelanggar. “Kalau orang buat kejahatan salah satu hukumannya adalah membersihkan sampah. Jadi semua tempat di Cheko bersih dari sampah namun yang paling penting adalah kesadaran masyarakatnya,” kata Bara (Ribas).