LAMPUNG UTARA, suaramuhammadiyah.id– Dalam rangka merumuskan program kerja yang lebih baik dan selaras dengan visi misi, serta dalam upaya memberdayakan aset Muhammadiyah untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit gairah perekonomian persyarikatan Muhammadiyah di Provinsi Lampung, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung akan segera menghelat Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) pada bulan September.
Demikian disampaikan Sekretaris Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PWM Lampung, Yuke Derli dihadapan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Lampung Utara di Gedung Dakwah Muhammadiyah setempat, Jum’at (5/8).
Menurut Yuke, dalam Rakerwil nanti Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Muhammadiyah Lampung juga berusaha menyusun program kerja yang strategis dan mensinergiskan program yang ada di tingkatan pimpinan wilayah dan daerah.
“Kepada pengurus Muhammadiyah di daerah-daerah kami berharap agar dapat dibuat dan disusun program kerja bidang ekonomi yang memiliki nilai finansial yang baik. Untuk memaksimalkan hal tersebut maka sinergi program antara wilayah dan daerah sangat diperlukan. Itulah poin penting yang akan dibahas dalam Rakerwil nanti,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Yuke, Rakerwil juga akan diselingi dengan acara Temu Jaringan Saudagar Muhammadiyah yang dimaksudkan sebagai forum silaturahmi para saudagar/pelaku ekonomi yang telah suksses dalam menjalankan usaha atau bisnisnya.
“Selain Rakerwil nanti juga ada acara Temu Jaringan Saudagar Muhammadiyah yang barangkali bisa menjadi moment yang tepat bagi warga Muhammadiyah untuk membuka komunikasi dan menjalin hubungan relasi bisnis yang lebih luas. Dimana dalam Temu Jaringan Saudagar Muhammadiyah itu akan berkumpul para saudagar/pelaku ekonomi yang telah sukses dari berbagai daerah,” kata Yuke lagi.
Di tempat lain, Ketua Majelis Ekonomi Muhammadiyah Kabupaten Way Kanan, Rudi, mengungkapkan bahwa melimpahnya potensi lokal yang ada di daerah-daerah harus bisa dimanfaatkan oleh pengurus persyarikatan setempat. Potensi lokal itu juga harus ditangkap sebagai nilai jual kepada para pelaku ekonomi yang berada diluar daerah.
“Way Kanan dan Lampung Utara memiliki komoditi singkong yang cukup melimpah setiap tahunnya. Jadi potensi lokal ini barangkali dapat dimanfaatkan sebagai sumber perekonomian jika dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Artinya singkong jangan sekedar dijual sebagai bahan mentah ke lapak pembeli, namun dapat dibuat bahan produksi olahan dengan manajemen yang baik. Pasti secara finansial nilai ekonominya jadi lebih tinggi,” jelas Rudi yang juga merupakan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Way Kanan.
Hal senada juga dikatakan Sekretaris Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lampung Utara, Hidayatullah, bahwa banyak petani di daerahnya menjual singkong ke lapak pembeli atau ke pabrik-pabrik meski dihargai murah.
“Jumlah singkong di Lampung Utara barangkali mencapai ratusan ton perbulannya. Banyak juga petani jual murah ke lapak dan ke pabrik, itu pun dipotong sekian persen untuk berat kotornya (bruto). Nah Majelis Ekonomi akan melihat hal tersebut sebagai potensi lokal untuk pemberdayaan lebih lanjut. Yang jelas jangan sampai masyarakat rugi,” papar Hiadayatullah.
Adapun Rakerwil dan Temu Jaringan Saudagar Muhammadiyah tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 23 – 24 September 2016 di Universitas Muhammadiyah Metro (UM Metro). Acara juga akan disemarakkan dengan Bazar Muhammadiyah Expo, pameran kerajinan produksi UKM, jalan sehat dan lomba film indie (Eko Prasetyo).