• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Juli 18, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Kang Abik: Al-Qur’an Luruskan Cara Berkesenian Manusia

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
10 Agustus, 2016
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Kang Abik: Al-Qur’an Luruskan Cara Berkesenian Manusia
Share

YOGYAKARTA.suaramuhammadiyah.id-Dalam penciptaan karya seni, seringkali muncul anggapan bahwa semakin vulgar, maka nilai estetika yang dimiliki akan semakin tinggi. Sehingga, kita tidak jarang menganggap bahwa Islam membatasi dalam berkarya seni. Namun, Habiburrahman El-Shirazy pun menjawab bahwa Al-Qur’an sebagai pedoman umat manusia yang telah diturunkan dengan penuh keindahan pun tidak pernah membatasi sesuatu, termasuk dalam penciptaan karya seni. Sebaliknya ia ingin membawa umat manusia kepada kebebasan yang sesungguhnya.

“Al-Qur’an tidak pernah membatasi umatnya. Kita hanya tidak sadar bahwa kita sedang dijajah oleh nafsu. Al-Qur’an ingin menuntun ke arah yang tepat dan benar, salah satunya dalam hal seni,” tutur Kang Abik dalam talkshow Festival Al-Qur’an yang mengulas tentang ‘Seni yang Syar’i atau Saru’ di Sportorium UMY, Selasa (9/8).

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Menurut Kang Abik, kevulgaran dalam berkarya seni yang identik dengan peradaban Eropa telah ada bahkan sebelum Islam disebarkan. Maka karena itulah, turunnya Al-Qur’an menjadi sebuah jawaban yang merubah peradaban umat manusia, khususnya pada saat itu pemikiran kaum jahiliyah tentang seni.

“Mereka bukan hanya menganggap ketelanjangan sebagai karya seni, bahkan ada juga sebagai ritual ibadah. Al-Qur’an lalu meluruskan cara berpikir mereka dengan memasukkan Aqidah. Ketika secara fundamental cara berpikir mereka sudah benar, maka akan mudah mamahami bagaimana cara berkesenian yang beran itu,” lanjutnya.

Perbedaan pandangan hidup yang dimiliki oleh setiap peradaban menurut Kang Abik akan membedakan bagaimana mereka berkesenian. Sedangkan Islam, adalah peradaban yang memiliki iffah, karena Islam menyerukan bahwa barang siapa yang mengispirasi sebuah kebaikan maka ia akan mendapatkan kebaikan.

“Inilah yang dipahami oleh sastrawan dan seniman muslim yang mengerti tentang ruh Al-Qur’an dan Islam. Mereka yang tidak mengerti, maka akan menganggap  yang saru sebagai keindahan. Maka karena itulah untuk memproduksi sebuah karya seni yang syar’i harus tau ilmunya,” terang. Kang Abik di akhir pemaparannya memberi bocoran bahwa dirinya sedang mempersiapkan produksi Film Ayat-Ayat Cinta 2 sebagai lanjutan dari film Ayat-Ayat Cinta sebelumnya, “Insya Allah, tahun 2017,” tandasnya (Th).

 

 

Tags: Al Qur'anAyat-Ayat Cinta 2kang abikmuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post

Nabi Musa as; Musa dan Tukang Sihir

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In