Pashmina: Media Dakwah, Kaderisasi dan Pelayanan Remaja

Pashmina: Media Dakwah, Kaderisasi dan Pelayanan Remaja

BANTUL, suaramuhammadiyah.id,— Langkah nyata Nasyiatul Aisyiyah sebagai organisasi otonom Muhammadiyah yang konsen bergerak di bidang perempuan dan anak diwujudkan dengan adanya Pelayanan Remaja Sehat Milik Nasyiatul Aiyiyah (Pashmina). Dalam rangkaian Muktamar NA yang berlangsung di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada Jumat (26/8) sampai Ahad  (28/8) diadakan pula Talkshow terkait Pashmina ini.

Khusnul Khotimah, Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah menjelaskan tinnginya angka kekerasan sesama remaja (Bullying), banyaknya kehamilan diluar nikah, serta pergaulan bebas, menjadikan NA berinisiatif menciptakan sebuah gerakan penanggulangan bernama Pashmina. Dimana gerakan tersebut memberikan kontribusi positif bagi remaja, karena bersifat holistic dan cair.

Pashmina pada awalnya diinisiasi oleh bidang Dakwah PDNA Kota Yogyakarta periode 2008-2012, pada tahun 2009. Ketua PDNA Kota Yogyakarta, Hanifah menjelaskan adanya kebutuhan inovasi baru dalam dakwah untuk mengajak masyarakat dalam kegiatan pengajian menjadi salah satu faktor lahirnya Pashmina. PDNA kemudian mengambil tema kesehatan sebagai wadah dalam dakwah tersebut, terlebih mengingat masalah-masalah yang terjadi di lingkungan remaja sudah sangat menprihatinkan.

Ranting Gampingan, Cabang Wirobrajan menjadi pilot projectawal program Pashmina ini. Dimana daerah tersebut berada di sekitar bangkalan kali, tempat yang memiliki permasalahan remaja kompleks, mulai dari kesehatan reproduksi hingga pendidikan.

Pashmina memiliki lima pos dengan konsentrasi berbeda untuk melayani permasalahan remaja  yang beragam. Diantara pos tersebut adalah Pos Edu, Pos Gizi, Pos IMT (index massa tubuh), Pos Konseling, dan Pos Psikologi.

Tenaga ahli yang   pos-pos Pashmina tidak semuanya berasal dari anggota NA .dalam hal ini, NA setempat bekerjasama dengan banyak pihak, seperti Universitas, lembaga, organisasi otonom lain bahkan individu-individu yang menjadi volunteer dalam setiap kegiatan. Adanya kerjasama tersebut menurut Hanifah juga menjadi kesempatan NA untuk mengkader masyarakat.

Pashmina yang pada awalnya bernama Posyandu Remaja ini berganti nama menjadi Pashmina pada tahun 2010. Dan baru dilaunching oleh PPNA padabulan November 2014 di gedung Pemuda DIY. Kebutuhan Pashmina di daerah-daerah menjadikan program ini segera diikuti oleh daerah dan wilayah NA lain.

Melihat perlunya Pashmina untuk mendukung kesehatan remaja di Indonesia, PPNA berharap Pashmina akan menjadi program nasional yang dinamakan 1000 Pashmina. Dengan1000 Pashmina ini, masing-masing wilayah atau daerah memiliki minimal satu pashmina yang akan melayani kebutuhan remaja, baik kesehatan maupun psikologi (Bela F).

Exit mobile version