Pengajian Ke-1000 PCM Banjarmasin 7 Hadirkan Prof Yunahar Ilyas

Pengajian Ke-1000 PCM Banjarmasin 7 Hadirkan Prof Yunahar Ilyas

BANJARMASIN, suaramuhammadiyah.id-Sejak tahun 1963 pengajian Muhammadiyah cabang Banjarmasin 7 telah dimulai dari rumah ke rumah warga Muhammadiyah dan simpatisan Muhammadiyah, karena saat itu Masjid dan Mushalla masih terbatas. Waktu pengajian diadakan setelah shalat Isya agar jamaah bisa mengisi shalat berjamaah di masing-masing Masjid atau Mushalla baik shalat Maghrib atau Isya,

Pengajian setiap malam Kamis itu sampai sekarang sudah mencapai angka ke-1000. Kawasan PCM Banjarmasin 7 sebelum pemekaran, selain Jl Pangeran Antasari, Sungai Baru, Jl. Ahmad Yani dan Simpang Ulin I, Kampung Melayu, Keramat, Banua Hanyar (sekarang menjadi kawasan PCM Banjarmasin 8), kemudian kawasan Jl. Kebun Bunga, Manggis, Arjuna, Dewi Kunti (sekarang menjadi kawasan PCM Banjarmasin 9).

Adapun bagian Dakwah (sekarang Majlis Tabligh) dari pertama sampai dakwah ke 755 dipegang oleh Ust. Amanulhan Arsyad (Allahumma Yarham), sebagai guru agama pada SD Muhammadiyah 8 – 10 Banjarmasin dan mantan Anggota DPRD Kota Banjarmasin (2000 – 2005). Amanulhan meninggal pada tanggal 22 Oktober 2005. Kemudian ketua selanjutnya dipegang oleh Ahmad Fitri Rusli sampai sekarang (dakwah ke-1000).

Pengajian ke-1000 ini dilaksanakan lebih spesial dibanding pelaksanaan sebelumnya. Kegiatan yang digelar setiap malam Kamis setengah bulan sekali tersebut dilaksanakan di Aula Lt. III Universitas Muhammadiyah Banjarmasin pada Rabu (24/8) lalu.

Pembicara pada pengajian yang dihadiri ratusan warga Muhammadiyah tersebut adalah Prof Dr Yunahar Ilyas MAg selaku Ketua PP Muhammadiyah. Dalam ceramahnya, Yunahar sangat mengapresiasi kegiatan dakwah yang telah diwariskan sejak puluhan tahun silam tersebut hingga sekarang.

Dalam ceramah yang didampingi moderator Muhtar AhmadiMM dan Prof Ahmad Khairuddin, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Banjarmasin tersebut, Prof Yunahar menguraikan tentang visi keislaman Muhammadiyah yakni Islam berkemajuan. Penjelmaannya dalam kehidupan nyata adalah bentuk dakwah pencerahan.

Menurut Yunahar, dakwah pencerahan ini adalah ciri khas dakwah Muhammadiyah. Predikat atau identitas dakwah Muhammadiyah, sudah lama menggunakan istilah tanwir (pencerahan). Yaitu, dakwah yang berujung pada tercerahkannya masyarakat melalui pembebasan, pemberdayaan, dan pemajuan. Ini berpangkal kepada wawasan atau visi keislaman yang disebut istilah berkemajuan yang menjadi pikiran besar Muhammadiyah pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar tahun 2015. (Abdul Khaliq/MPI PWM Kalsel)

Exit mobile version