YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah—Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr Abdul Mu’ti menyatakan bahwa Majalah Suara Muhammadiyah harus menjadi sumber referensi utama bagi siapapun yang membutuhkan informasi tentang Muhammadiyah. Suara Muhammadiyah sebagai majalah tertua yang masih bertahan di Indonesia dianggap memiliki potensi besar untuk menjadi ‘suara’ yang menyuarakan semua hal tentang Muhammadiyah.
“Posisi Suara Muhammadiyah sebagai media dan perusahaan telah tumbuh dan berkembang sebagai sebuah perusahaan yang sehat. Suara Muhammadiyah harus bisa menyampaikan visi-misi Muhammadiyah kepada public,” kata Abdul Muti dalam acara Rapat Kerja Redaksi Majalah Suara Muhammadiyah, Sabtu (24/9), di Indoluxe Hotel Yogyakarta.
Mu’ti menyampaikan bahwa perhatian dan harapan pihak luar terhadap Suara Muhammadiyah sangat luar biasa. Bahkan beberapa waktu belakangan, ada permintaan pasokan naskah-naskah referensi tentang Muhammadiyah dari lembaga studi di Australia.
Oleh karena itu, kata Mu’ti, Suara Muhammadiyah harus menjadi leading sector, sebagai rujukan utama. Dalam mewujudkan cita-cita itu, Mu’ti menyatakan bahwa Suara Muhammadiyah harus berani untuk melawan arus demi menjadi media yang memandu dan mencerahkan umat. Bahkan berani untuk berekspansi ke kalangan eksternal.
Menurut Mu’ti, Suara Muhammadiyah termasuk salah satu bidang AUM yang menjadi focus awal Muhammadiyah, yaitu AUM bidang PKU, pendidikan, Tabligh, dan bidang Pustaka. Dalam bidang pustaka itulah, Suara Muhammadiyah telah berperan dalam mencerdaskan sumber daya manusia Indonesia (Ribas).