• Tentang SM
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Media Siber
  • Term & Condition
  • Privacy Policy
  • Hubungi Kami
Jumat, Desember 5, 2025
Suara Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora
No Result
View All Result
suaramuhammadiyah
No Result
View All Result

Ajaran Kyai Dahlan, Menulislah atau Melakukan Gebrakan Sehingga Ditulis

Suara Muhammadiyah by Suara Muhammadiyah
21 Oktober, 2016
in Berita
Reading Time: 1 min read
A A
0
Ajaran Kyai Dahlan, Menulislah atau Melakukan Gebrakan Sehingga Ditulis
Share

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah—Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modernis terbesar, selalu menampilkan sisi-sisi unik untuk dikaji dalam berbagai perspektif. Keberadaannya yang tidak monolitik membuat para peneliti bisa menemukan banyak kesimpulan berbeda tentang gerakan yang didikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 1912 itu. Menurut Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Prof Jimly Asshidiqie, Muhammadiyah merupakan salah satu gerakan yang paling banyak dikaji oleh banyak orang.

“Meskipun Ahmad Dahlan tidak (banyak) menulis, namun Muhammadiyah paling banyak ditulis orang. Jumlah penelitian disertasi mencapai ratusan. Apalagi tesis dan skripsi, sudah mencapai ribuan,” ujar mantan ketua MK yang juga menjadi penasehat Ranting Muhammadiyah Pondok Labu itu dalam acara bedah buku Membendung Arus: Respons Gerakan Muhammadiyah Terhadap Penetrasi Misi Kristen Di Indonesia, yang diselenggarakan di UMY, pada Kamis (13/10).

Baca Juga

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

Salah satu sisi yang dikaji oleh Alwi Shihab dalam buku yang diterbitkan ulang oleh Suara Muhammadiyah itu adalah terkait dengan hubungan antara Muhammadiyah dan Kristen pada masa kolonialisme. Penelitian yang merupakan karya disertasi Alwi Shibab di Universitas Temple ini ditulis atas saran dan bimbingan Prof Mahmoud Ayoub. Ketika itu, latar belakang sosio-historis Indonesia berada di masa penjajahan Belanda yang menganut agama Kristen.

Menurut Jimly Ashidiqey, Kyai Dahlan mengajarkan tentang makna menulis. Jika tidak menulis, maka pilihan lainnya adalah membuat sebuah karya nyata, sehingga ditulis oleh orang lain. Jimly menekankan bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi yang sudah berusia lebih dari satu abad perlu terus ditulis, sebagaimana dilakukan oleh Alwi Shihab (Ribas).

Tags: Alwi ShihabJimly Asshidiqiemuhammadiyah
Suara Muhammadiyah

Suara Muhammadiyah

Related Posts

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah
Berita

Deni Asy’ari Tekankan Relevansinya Mengonsolidasikan Gerakan Ekonomi Berjamaah

28 September, 2024
Prof Dr Abdul Mu'ti
Berita

Muhammadiyah Kritik DPR Langgar Keputusan MK

22 Agustus, 2024
Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah
Berita

Tingkatkan Taraf Hidup Rakyat, Muhammadiyah MoU dengan BCA Syariah

2 Juli, 2024
Next Post
Alwi Shihab: Muhammadiyah Membendung Kristenisasi dengan Cara Elegan

Alwi Shihab: Muhammadiyah Membendung Kristenisasi dengan Cara Elegan

Please login to join discussion
  • Kotak Pos
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Pedoman Media

© SM 2021

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Khazanah
  • Hadlarah
  • Khutbah
  • Tanya Jawab Agama
  • Wawasan
  • Humaniora

© SM 2021

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In