BIMA, Suara Muhammadiyah- Dilansir dari Humas BNPB, terjadi peningkatan debit air sungai Paruga, Bima NTB yang disebabkan karena terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Jumat (23/12). Akibatnya, beberapa daerah kembali terendam banjir dan sebagian masyarakat kembali mengungsi.
Indra, Koordinator MDMC mengatakan bahwa kendala yang dihadapi akibat banjir di Bima di antaranya terputusnya akses jalan, serta listrik dan komunikasi. Selain itu, terbatasnya layanan kesehatan akibat beberapa rumah sakit terendam. Oleh karena itu, MDMC akan memberangkatkan tim kesehatan dari Jawa Timur pada Sabtu (24/12) yang terdiri atas 4 orang untuk mendukung pemulihan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bima
Tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) memberangkatkan 28 personel dari MDMC Wilayah, dengan komposisi tim yang terdiri dari 2 tim dapur umum (8 orang), 1 tim logistik (10 orang), 1 tim kebersihan lingkungan (5 orang), 1 tim administrasi posko (3 orang), 1 bendahara lapangan, serta 1 tim dokumentasi. Tim diberangkatkan dari kampus Muhammadiyah Mataram pada Jumat (23/12) dengan membawa beberapa kebutuhan seperti peralatan dapur umum dan bahan makanan, peralatan kebersihan lingkungan, serta tenda dapur umum.
Tim menjalankan operasi selama 3 hari kedepan dari tanggal (24-26/12). Selanjutnya akan diganti tim kedua pada (27/12). Adapun kebutuhan utama untuk masyarakat terdampak yaitu makanan cept saji, obat-obatan, tenaga medis, tim SAR, pakaian anak dan dewasa, alas tidur, selimut, air bersih, MCK, serta kebutuhan perempuan.
Pendataan masih terus dilakukan BPBD Kota Bima. Data sementara dari BPBD Kota Bima dilaporkan terdapat 593 rumah rusak berat, 2400 rumah rusak sedang, 16.226 rumah rusak ringan. Belum ada laporan korban jiwa meninggal. Kemarin telah ditemukan anak yang dilaporkan hilang sebelumnya dalam kondisi selamat.
Penanganan darurat pasca banjir pada (21/12) terus dilakukan. Pada Jumat pagi (23/12) telah dilakukan rapat koordinasi pembentukan Pos Komando Tanggap Darurat Banjir Kota Bima dan penetapan status keadaan darurat yang dipimpin Walikota Bima. Masa tanggap darurat banjir Bima ditetapkan selama 2 minggu dari (22/12/2016) hingga (4/1/2017) (Yusri).