Busyro Muqoddas: Tokoh Muhammadiyah itu Sedikit Bicara, Tetapi Banyak Amaliahnya

Busyro Muqoddas: Tokoh Muhammadiyah itu Sedikit Bicara, Tetapi Banyak Amaliahnya

MEDAN, Suara Muhammadiyah– Seorang tokoh Islam, tokoh kebangsaan itu bisa menjadi teladan bagi orang lain. Bukan hanya karena pembicaraannya saja, namun karena keteladanannya yang dilihat langsung dalam hubungan hablum minallah dan hablum minannas.

Demikian poin penting pidato ketua PP Muhammadiyah, Dr HM Busyro Muqoddas, MHum dalam acara resepsi Milad ke-107 Muhammadiyah sekaligus Ta’ruf Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) sekota Medan, baru-baru ini di Gedung Serbaguna UNIMED (Universitas Negeri Medan).

“Kemudian apakah tokoh-tokoh Muhammadiyah itu memiliki cara kerja yang sedikit bicara tetapi banyak amaliah konkretnya? Jawabannya, lihatlah amal usaha Muhammadiyah. Siapapun mau bertanya tentang Muhammadiyah, lihatlah bukti-bukti amaliah orang-orang Muhammadiyah, namun kita harus merendah diri. Muhammadiyah itu besar karena dibiayai oleh dirinya sendiri, oleh keluarganya sendiri karena ada hadits yang mengatakan, tangan yang di atas memberi lebih terhormat dari tangan yang dibawah menerima apalagi meminta-minta, apalagi mencari-cari buat proposal tetapi tidak ada hasilnya,” ujarnya.

Busyro juga mengingatkan bahwa Muhammadiyah memiliki tantangan yang berat di usianya yang semakin tua. “Dengan Muhammadiyah yang semakin besar itu akan dikaitkan dengan dua hal secara internal dan secara eksternal , dengan bahasa lain bagaimana Muhammadiyah mengamalkan amar ma’ruf nahi munkar kedalam tubuh Muhammadiyah sendiri sekaligus mengamalkan amar ma’ruf nahi munkar keluar Muhammadiyah,” katanya.

“Dakwah amar ma’ruf nahi munkar Muhammadiyah itu harus sesuai dengan kalimat tauhid, Laa ila ha illallah, Asyhadu anna Muhammadarrasulullah artinya, didalam melaksanakan gerakannya harus sesuai dengan tuntunan Al Qur’an dan Hadits. Kalau sesuai dengan tuntunan Al Qur’an dan Hadits jangan takut dituduh Wahabi. Ada tokoh lain yang mengatakan semua teroris di Indonesia adalah Wahabi. Kita tidak perlu kecil hati karena, Muhammadiyah bukan gerakan Wahabi,” tegas Busyro Muqoddas.

Resepsi Milad yang dihadiri ribuan warga Muhammadiyah sekota Medan ini, diawali pada pagi harinya dengan pawai ta’ruf ratusan pelajar sekolah Muhammadiyah sekota Medan diiringi dengan 13 drum band mulai start dari depan kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Medan, Jalan Mandala by Pass menuju Gedung Serbaguna UNIMED Medan. Sementara itu di lantai dasar gedung Serbaguna UNIMED, Majelis Pelayanan Kesehatan Umum PDM Medan bekerjasama dengan PMI melaksanakan pemeriksaan gratis serta donor darah.

Satu-persatu Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM)  sekota Medan dari 31 PCM dita’rufkan ke atas panggung secara bergantian sehingga membuat suasana acara begitu meriah (RIFIAN K).

Exit mobile version